Tok tok tok!
“Misi. Non Kei?”
Tok tok tok!
“Non ada tamu—“
“Udah, biar saya aja yang bangunin dia. Makasih” seorang laki laki menyela panggilan dari seorang pelayan yang sedang memanggil Kei dari luar ruang kamar nya
Ceklek!
Laki laki itu pun membuka pintu kamar Kei dan berjalan masuk ke dalam kamar. Langkahnya terhenti karena ia melihat seberapa nyenyak nya Kei yang sedang bermimpi itu.
Maka ia urungkanlah niat untuk menjahili sang adik. Tak berapa lama, ponsel di saku jas nya bergetar.
“Halo?”
“...”
“Gue sih udah di kamar Kei, ananya masih tidur. Lo kalo udah sampe mansion mending langsung naik aja kesini. Kita bangunin bareng”
“...”
“Hmm. Iya. Oke oke. Kalo gitu cepet, jangan lama”
Klik!
Brian Gahayaka, saat ini ia menjabat sebagai wakil pimpinan dari Gahayaka Group. Seorang anak pertama yang memilih untuk memberikan sepenuh hidupnya kepada Gahayaka.
Selama menunggu Dava, adik nya dan kakak dari Kei. Brian melangkahkan kaki nya untuk mendekat ke arah Kei yang sedang berbaring.
Mendudukan dirinya di pinggir kasur, lalu Brian mengulurkan tangan kanannya untuk merapihkan helaian rambut dari Kei yang berantakan karena tidurnya.
Didalam hatinya meluap perasaan rindu terhadap Kei. Sudah sangat lama ia tidak bertemu langsung dengan Kei. Brian hanya sering melihat adiknya itu di tv atau di aplikasi lainnya melalui ponselnya.
Posisinya sebagai wakil pimpinan juga berpengaruh besar terhadap intensitas pertemuannya dengan Kei ataupun dengan anggota keluarga lainnya. Tetapi, untuk hari ini saja, Brian batalkan semua jadwal kerjanya demi untuk bertemu dengan Kei.
Untuk memulai pekerjaan kecil saja Brian tak bisa fokus, karena sejak kemarin pagi, semenjak rumor buruk Kei beredar luas, membuat Brian khawatir akan kondisi Kei.
Untungnya, asistennya bisa menghandle urusan pekerjaan nya untuk hari ini, jadi Brian dengan puas bisa bermain dengan Kei seharian penuh.
Ceklek!
Seorang laki laki yang masih memakai jas putih panjangnya. Jas khas rumah sakit itu masih Dava kenakan. Sedangkan kedua tangannya sudah membawa masing masing 1 kantong plastik yang berisikan makanan dan minuman kesukaan dari Kei.
“Oh masih bobo?” gumam Dava saat melihat adiknya yang masih tertidur pulas
Brian pun mengangguk untuk membenarkan, ia lalu beranjak mendekat pada Dava, dan membuka kantong plastik itu karena penasaran apa isinya.
“Kesukaan Kei semua itu. jangan lo ambil” Dava menyahut dengan waspada
Brian terekeh mendengarnya lalu ia menggeleng “Ya engga lah” ucapnya menanggapi sang adik
“Kita tunggu bangun aja kali? Jangan kita paksa bangun, kasian dia cape bang” Dava menatap teduh wajah tenang dari Kei, lalu ia berucap demikian pada Brian
Brian ikut setuju, ia mengangguk lalu mengajak Dava agar duduk di sofa yang berada di dekat kasur sang adik.
“Ya udah sini, kita ngobrol dulu lah. Kapan kapan lagi iya ga?” ajak Brian dan diangguki oleh Dava

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐀𝐇𝐀𝐘𝐀𝐊𝐀 (GxG)
Genel KurguShiva, dia lebih berpengalaman, dia senior dalam dunia acting. Namun tidak semua hal bisa berdampak mulus pada karirnya, salah satunya adalah sang mantan yang sudah terobsesi dengannya. Sehingga suatu hari, perbuatan sang mantan membuat Shiva takut...