Pt. 19 Ada yang Retak

345 18 0
                                    

Satu minggu kemudian, kini bergilir Shiva lah yang harus berangkat di pagi buta mendahului Kei yang masih tertidur lelap di kasur besarnya.

Shiva sudah mulai aktif kembali dan hari ini adalah jadwal syuting sebuah film yang memang sudah mengontrak Shiva dari lama, Shiva juga sudah melaksanakan proses reading nya terlebih dahulu.

Hari ini sudah masuk hari yang kedua dalam proses syuting film, Shiva dengan semangat mengawali harinya. Di film kali ini, ia masih menjadi pemeran utama pada film bertemakan romance comedi ini.

Matahari pun sudah mulai naik. Pukul 09.47 tertera pada jam kecil di atas meja samping kasur milik Kei. Pemilik dari jam tersebut juga sudah bangun, Kei sedang duduk malas di atas sofa yang berada di tengah kamar nya.

Sambil menunggu notifikasi pesan dari Jaya. Semalam,  Kei diberitahu bahwa jadwalnya di hari ini hanya 1 saja, dan itu pun sebentar. Karena hanya disuruh untuk berkunjung ke kantor agensinya untuk bertemu dengan sang CEO. Jadilah dirinya sedang bersantai menunggu Jaya yang akan menjemputnya sekitar pukul 10.30.




















*
*
*

















Kei dan Jaya baru saja keluar dari ruangan kerja CEO. Kedua mimik wajah dari mereka terlihat berbeda. Kei yang menampilkan raut wajah tenang sedangkan sang asistennya, Jaya terus mengerutkan keningnya terasa sangat serius dalam berfikir.

“Lo mau ambil series itu?” tanya Jaya pada Kei, sembari mereka berjalan bersampingan menuju mobil van

Kei mengedikan bahunya “Terserah sih. Gue oke oke aja” jawabnya

“Tapi lo ga bisa masak Kei” ujar Jaya, wajah serius nya itu menoleh pada Kei yang sekarang menatap Jaya dengan wajah kesal nya

“Ya apa hubungannya” jawab Kei singkat

“Series ini kan bercerita tentang seorang anak remaja yang mempunyai hobi masak, terus nanti konflik nya juga di masakan” Jaya berujar dengan wajah yang semakin serius karena harus mengingat bocoran dari naskah yang disebutkan oleh sang CEO tadi di ruangannya

“AKTINGGG!! Kan gue bisa akting Jaya!” Kei berteriak di depan wajah Jaya karena merasa telah diremehkan

Jaya pun menaik turunkan kedua tangannya untuk membuat Kei tenang “Whoaa whoaaa tenang tenang whoa whoa”

“Tapi nanti urusan Setyo gimana?” lanjut Jaya dengan berbisik di telinga Kei

Kei lagi lagi menatap Jaya dengan kesal “Inikan series. Bisa santai sedikit lah. Bisa gue handle. Lagipula kan ada lo. Aman lah”

Jaya mengangguk kecil, ia pun menatap lurus kedepan. Karena mobil van mereka telah nampak.

Brakk!

Mereka masuk ke dalam mobil van secara bersama, lalu saat masing masing sedang memasang seatbelt. Kei berujar “Eh— kita balik ke mansion dulu sebelum ke kantor Gahayaka”

Jaya berhenti memasang sabuk pengaman nya, menolehkan kepalanya pada Kei dan menanggapi “Mau ngapain?”

Kei menunjuk ponselnya, “Shiva chat gue kalo naskah nya ketinggalan”

“Kok bisa? Bukannya dia berangkat pagi kata lo? Kok baru ngeh sekarang?!” Jaya sedikit menyentak, ia merasa kesal karena ini berarti merepotkannya

“Ini lo baca sendiri dah” Kei memutar bola matanya malas, lalu menyerahkan ponselnya pada Jaya

Terpampang room chat Kei dengan Shiva. Yang menunjukan kalau Kei baru membalas pesan istrinya itu di pukul 11.00 dan pesan dari Kei yang baru terkirim itu langsung di balas oleh Shiva dengan informasi bahwa Shiva lupa akan naskah film nya.

𝐆𝐀𝐇𝐀𝐘𝐀𝐊𝐀 (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang