Cuaca pagi hari ini cukup cerah meski matahari masih tertutup awan. Ashel sudah rapi dengan baju putih dan rok sebatas lututnya, gadis itu tengah mengenakan sweater oversize berwarna cream.
Gadis itu keluar dari kamarnya dan menaiki anak tangga, berniat untuk membangunkan Abangnya. Betapa kagetnya ia ketika membuka pintu kamar Abangnya, ia mendapati Aksara yang tengah terduduk santai sembari
memainkan handphonenya."Tumben lo udah bangun?"
Bukannya menjawab pertanyaan adiknya ia malah melemparkan tatapan tajam kearah gadis itu, "lama".
Aksara mengambil jaketnya lalu berlenggang pergi meninggalkan Ashel begitu saja, Ashel yang sudah terbiasa akan sikap Aksara pun hanya diam dan perlahan mengikutinya dari belakang.
Ashel mendudukkan tubuhnya disebelah Aksara, ia mengambil sepotong roti lalu mengoleskan selai diatasnya.
Ia memberikan sepotong roti yang telah disiapkannya untuk Aksara, Aksara yang sadar akan itu pun tidak menerimanya, lelaki itu malah menjauhkan tangan sang adik dari hadapannya.
"Gue gak lapar" Ashel yang mendengar itu pun terdiam.
"Tapi gu-"
"Lo denger ga sih gue bilang apa?" Aksara memotong ucapan adiknya dengan sedikit menekankan tiap kata.
Setelah mendengar perkataan Abangnya, ia menjadi sedih dan teringat pada kedua orang tuanya.
'El rindu mama, papa' gumamnya, tanpa ia sadari air matanya turun satu persatu. Aksara yang merasa tidak enak pun melihat kearah adiknya.
"Why??" hati Aksara terasa hancur ketika melihat adiknya menangis, Aksara menghapus air mata adiknya.
"Lo jahat-" Ashel tidak melanjutkan bicaranya akibat Aksara menarik gadis itu kedalam pelukannya.
"Harusnya gue yang ada diposisi Rachel"
Aksara terdiam setelah mendengar kalimat itu.
°°°
"Cantik, memang aku akuiii.. " Antoni memegang sapu kantin yang ia jadikan seolah-olah mic."Lo bisa pergi gak sih?" Audrey yang merasa terganggu pun menyuruh Antoni untuk pergi.
"Why honey" Antoni mengedipkan matanya genit.
"Apaan sih lo" Audrey kesal.
"Do you wanna be my girlfriend?? ujar lelaki itu.
"Haaa?? Lo udah gila ya" muka Audrey kini memerah, sepertinya ia sangat kesal dengan lelaki itu.
"No, I'm not crazy darling" ucap Antoni lalu semakin mendekat pada Audrey.
"Pergi ga lo" Audrey mendorong tubuh Antoni agar menjauh darinya.
Mata Antoni membulat sempurna, "Berani lo nolak cinta gue? Haa!!" Antoni merasa kesal karena hanya Audrey lah yang berani menolak cintanya.
Sky dan Azalea terkekeh melihat kelakuan dua orang itu.
"AAA.." Audrey berlari memeluk Azalea.
"Lea.. Tolongin gue" Ia merengek, karena Antoni memberinya kucing, padahal Antoni tahu jika gadis itu tidak menyukai kucing.
"Lo bisa diem gak sih" Sky menatap Antoni dengan tatapan tajamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulih?
Teen FictionAldef Alzeanda, lelaki yang memiliki berbagai luka. Mulai dari keluarga, percintaan, dan luka lainnya. Saat ia dihancurkan oleh kekasihnya, ia malah dibuat semakin terpuruk dengan kabar perselingkuhan ayahnya. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan...