5.Malapetaka

50 26 1
                                    

Setelah beberapa menit diperjalanan tidak ada yang angkat suara sama sekali.

'Apa gue tanya aja ya' tiba-tiba saja ia teringat malam ia bertemu seseorang yang tidak sengaja ia tabrak dimini market.

'Tapi-'

Aldef memberhentikan mobilnya ditaman.

"Gue kesana bentar, lo jangan turun" ujar Aldef yang sepertinya tidak didengar oleh gadis yang duduk disampingnya, karena sedang berbincang dengan Adiknya.

"Lo jangan turun dulu, gue mau kesana sebentar" ulang Aldef kepada Ashel.

"Hm"

Aldef membuka pintu mobilnya, ia melangkahkan kaki pergi dari taman, lelaki itu tidak sadar jika sedari tadi ada yang mengikuti mobilnya dari belakang.

"Let's start our game"

                                    °°°

Markas tiba-tiba dipenuhi gelak tawa karena Antoni kembali berulah.

"Gue gak sengaja" Antoni mengambil air, berniat untuk membersihkan tepung yang memenuhi wajah Rafael, tetapi..

"Sialan" Rafael mengumpat akibat air yang dibawa Antoni tidak sengaja tertumpah.

Kini Rafael sudah basah kuyup.

Markas dipenuhi dengan gelak tawa.

"Tau aja lo kalau Rafael belum mandi" ucap Sky yang diakhiri dengan tawa.

"Lagian ngapain sih lo pakai acara bawa-bawa tepung segala" lanjut Sky.

"Bego!!" Rafael memutar bola matanya malas.

Tak lama kemudian telepon genggam milik Aksara berbunyi, setelah dilihat ternyata itu panggilan dari Ashel, adiknya.

"Ha? Bangsatt! Jangan keluar dari mobil!" Aksara langsung melempar handphonenya kesembarang arah.

"Ikut gue" Aksara mengambil kunci motor yang berada diatas meja.

"Gue gimana??" Rafael memegang bajunya yang basah.

"Udah gak usah banyak tanya, ntar juga kering kena angin" ucap Antoni selalu pelaku yang tidak merasa bersalah sama sekali.

"Bacot lo! "

"Recok, tinggal!" kesal Wayman lalu berlenggang pergi meninggalkan dua orang yang tidak henti berdebat sedari tadi.

"Gara-gara lo! " Rafael menoyor kepala Antoni lalu berlenggang pergi.

                                      °°°

Lelaki dengan pakaian serba hitam sedang berjalan menuju mobil milik Aldef, belum sempat ia memegang ban mobil milik Aldef, tetapi ia telah dikejutkan dengan Aldef yang tengah berjalan kearah mobil. Sepertinya Aldef tidak mengetahui keberadaannya.

Saat Aldef melihat kearah lelaki itu, tetapi ia sudah kabur dan menancapkan gas motornya.

"Sialan" umpatnya, lalu pergi tanpa meninggalkan jejak.

Pulih? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang