26

2.1K 51 2
                                    

°°°

Deril dan adara sedang di perjalanan. Deril terlihat sangat emosi sampai menyetir mobil dengan kecepatan tinggi. Adara pun terlihat sangat takut sampai wajahnya terlihat pucat.

"Bang, pelan, Adara takut." Ucap adara lirih.

Deril tidak menjawab, namun ia langsung memelankan mobilnya.

°°°

Sesampainya di halaman rumah, deril langsung turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam rumah. Sedangkan Adara masih tetap di dalam mobil.

Adara tau pasti kakaknya sangat marah kepadanya. Adara sudah pernah berjanji akan menurut dengan deril, namun ia malah mengingkarinya.

Adara pun langsung turun dari mobil. ia melangkah untuk masuk ke dalam rumah.

_

Sesampainya di ruang tamu, adara melihat kakaknya sedang duduk di sofa, tatapan deril terlihat kosong, adara pun langsung menghampiri kakaknya dan langsung duduk di samping deril.

"Knapa dari tadi abang telfon ga di angkat." Ucap deril datar Tanpa menoleh.

Adara hanya tertunduk sembari meremas tangannya. Adara benar-benar tidak tau harus menjawab apa. Karna adara hanya diam saja, akhirnya deril pun langsung menatap adara.

"Kalo mau kemana-mana tuh izin, ra! Jangan bikin abang khawatir! Kalo kamu mau main ke rumah fara pasti abang izinin kok. Yang penting tuh bilang sama abang! Tadi abang udah jemput kamu, tapi kamu ga ada! di telfon juga ga di angkat. Habis itu abang balik lagi ke kantor karna ada meeting. Selsai meeting abang langsung pulang, tapi kamu tetep belom pulang juga! Abang sampe balik lagi ke sekolah buat nyari kamu, Abang sampe nanya ke semua temen kelas kamu, Tapi mereka ga ada yang tau. Abang udah nelfon fara, tapi ga di angkat! Abang nyariin kamu sampe magrib, ra! Abang tuh khawatir, ngerti ga sih!"

Adara semakin merasa bersalah. ia tidak pernah membayangkan jika kakaknya akan se khawatir ini. "Maafin adara, bang."

Deril menghela nafas kasar, ia langsung menyandarkan tubuhnya di sofa. Pandangannya kosong. Deril benar-benar sangat lelah hari ini.

"Buruan mandi." Ucap deril datar.

Adara mengangguk. Setelah itu ia langsung melangkah untuk menuju ke kamarnya. Beberapa menit kemudian ponsel deril berdering.

Kania calling you

Deril langsung menatap layar ponselnya dan langsung menekan tombol merah. Panggilan telfon dari kania langsung deril tolak, namun Kania tetap terus menelfonnya, karna merasa sangat terganggu, akhirnya deril langsung menyalakan mode pesawat agar tidak ada notif yang mengganggu. setelah itu ia pun langsung pergi menuju kamarnya.

°°°

Setelah selesai mandi, adara langsung ganti memakai piyama. Adara langsung keluar dari kamar dan langsung menuruni tangga. Sesampainya di ruang tamu, ternyata kakaknya sudah tidak ada. Adara pun langsung menghampiri kakaknya di kamar.

_

Sesampainya di depan kamar deril, adara pun langsung membuka pintunya, Namun ia tidak langsung masuk, ia hanya melihat kakaknya yang sedang fokus menatap laptop di atas kasur.

Deril pun langsung menatap adara yang sedang berdiri di ambang pintu. "Keluar! Abang lagi sibuk!"

Adara mengangguk sembari menghela nafas berat. Setelah itu ia pun langsung keluar dari kamar kakaknya.

°°°

Jam menunjukkan pukul 20:40. Arhan sedang duduk di depan balkon sembari menghisap rokok. Tidak lama kemudian anita datang menghampiri arhan.

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang