Prolog

596 44 10
                                    

><_Peninggalan Terakhir Leluhur Iblis_><


         Setelah menjalani kehidupan damai dan tenteram selama ribuan tahun. Hanya dalam semalam, Benua Selatan dihancurkan. Teriakan panik, tangisan memilukan, serta suara-suara bentrokan senjata memenuhi rongga telinga berdengung seperti lebah.

         Bau amis darah memenuhi udara. Asap hitam yang tebal berasal dari bangunan-bangunan yang terbakar seperti gas air mata, nyaris membutakan mata semua orang yang sedang bertarung.

          Di langit malam, di antara gugusan bintang dan awan yang bergerak cepat. Dua sosok kuat sedang berkelahi dalam pertempuran epik. Setiap serangan sangat sengit dan kejam.

          Dengan suara berdesing, dua kilatan cahaya warna hitam dan emas, datang dengan cepat dari dua sisi, lalu meledak ketika bertabrakan sehingga menciptakan api yang menari di udara.

          Kilatan cahaya yang dihasilkan menerangi wajah kedua entitas luar biasa itu, memperlihatkan fitur wajah mereka yang sangat tampan seperti terukir dari batu giok. Menawan dan memukau.

          Seolah hanya berupa pakaian hitam dan putih, keduanya melayang ringan di udara, berdiri berseberangan dan saling menatap dengan dingin. Aura pembunuh yang pekat menyelimuti keduanya.

          Siapa yang menduga bahwa dulunya mereka adalah pasangan yang membuat iri satu benua, dikagumi dan dicintai oleh ras manusia berkat kerjasama mereka dalam memberantas binatang buas dan serangan orang luar yang ingin menguasai benua ini.

           Kebaikan keduanya tertanam lembut di hati ras manusia, menciptakan persepsi bahwa mereka memang pasangan yang ditakdirkan oleh surga. Tidak satu pun orang berani mencela saat keduanya menunjukkan keromantisan yang begitu intim setiap saat.

          Seolah tersapu ombak, perasan cinta yang dulu begitu kuat berubah menjadi kebencian yang mendalam. Pengkhianatan sang kekasih telah mengikis habis perasaannya. Layaknya gunung api meletus, yang tersisa hanya kemarahan.

          Mo Wang mengingat kembali wajah lembut dan penuh kasih sayang yang pernah Zhi Qiang tunjukkan selama ini. Wajah yang terlihat ramah, senyumannya menghangatkan hati, serta perhatian penuh cinta yang pria itu tunjukkan padanya. Sungguh, itu tampak tulus.

          Nyatanya, dia telah dibodohi. Semuanya hanya kepura-puraan pria itu saja. Di balik penampilan Zhi Qiang yang menawan, tersembunyi sifat yang sangat jahat dan licik.

         Zhi Qiang mendekatinya dengan niat yang begitu buruk. Diam-diam menyusun rencana jahat. Berkolusi dengan orang luar, memprovokasi binatang buas untuk menyerang Benua Selatan. Kemudian memujuknya untuk memurnikan senjata ilahi penghancur dunia, yang tidak mudah dirusak oleh kekuatan musuh.

         Tidak memiliki kecurigaan apa pun pada sang kekasih, Mo Wang setuju untuk memurnikan senjata tersebut. Maka terciptalah shuangsheng wuqi, senjata kembar yang dimurnikan dengan menghabiskan setengah dari kekuatan abadinya.

         Shuangsheng Wuqi tersebut adalah guqin dan pedang.

         Mo Wang menciptakan itu untuk mereka berdua, pedang untuknya dan guqin untuk Zhi Qiang. Dengan bantuan senjata itu, mereka tentu bisa menaklukkan para musuh.

          Namun, seperti bunga yang layu sebelum mekar, Zhi Qiang mengkhianatinya. Memanfaatkan kondisinya yang belum pulih, pria itu menyerang dengan telak di dada dan merebut shuangsheng wuqi.

          Di serang tiba-tiba membuat Mo Wang linglung sesaat hingga lupa bereaksi. Saat memuntahkan seteguk darah, barulah kesadarannya pulih dengan cepat. Sewaktu menoleh ke arah Zhi Qiang, pria itu sudah melarikan diri beberapa mil di depan.

[BL] Legendary Artifact of the Demon ClanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang