Bab 26

103 8 3
                                    

><_Kehadiran Cinta Pertama Membangkitkan Kenangan Lama._>>

          Setelah saling bertukar gerakan puluhan kali, Xie Zishen tetap tidak bisa mengalahkan Lan Quyu, bahkan sedikitpun tidak bisa melukainya. Tetapi sebaliknya, bocah cantik itu hanya menggunakan sedikit kekuatan, dan berhasil menekannya ke tanah dengan mudah.

          Saat melihat seseorang yang lebih kuat, bahkan mampu membuatnya jatuh dalan ketidakberdayaan. Perasaan lemah yang menekan ini, dia amat sangat membencinya.

          Dia sudah meninggalkan Alam Shenyuan. Menemukan tempat tinggal sendiri di kedalaman hutan. Memilih untuk menyendiri, hanya tidak ingin merasakan lagi perasaan tertindas oleh seseorang yang lebih kuat darinya. Tapi mengapa?

          Mengapa bocah bernama Lan Quyu ini tiba-tiba datang, menganggu kenyamanannya? Dan mengapa dia sangat kuat?

          Xie Zishen benar-benar membenci Lan Quyu sampai ke akar-akar. Mata merahnya dipenuhi dengan niat membunuh yang kental.

          "Lepaskan aku, sialan!" Tekanan yang diberikan Lan Quyu membuatnya membeku di tanah dalam posisi tengkurap. Tatapannya setajam belati saat memandang bocah laki-laki bermata bintang yang sedang jongkok di samping, dan memasang ekspresi serius.

          Ekspresi itu tidak cocok sama sekali di wajahnya yang imut.

          "Gege yang tampan, kau bisa memanggilku Lan Quyu," ucapnya menambah minyak ke bara api.

          Xie Zishen segera meludah diikuti dengan makian. "Persetan dengan itu, siapa yang ingin tahu namamu!" Suaranya sangat keras dan tajam.

          Ludah tersebut menghantam penghalang yang baru saja Lan Quyu pasang sehingga tidak mengenai kakinya. Berdecak sebentar, lalu berkata dengan intonasi lembut. "Benarkah? Tapi ekspresi gege menunjukkan bahwa gege sangat ingin mengenaliku. Hmm, apa aku salah?"

          Dengan desir pakaian, tubuhnya segera condong ke bawah, mengambil posisi yang begitu ambigu.

          Xie Zishen sangat terkejut sampai terbelalak. Wajah mereka sangat dekat, hidung bahkan saling bersentuhan. Napas hangat yang bergabung, menciptakan suasana intim yang begitu mendominasi, menciptakan debar aneh yang tak bisa dijelaskan.

          Cuaca jelas sedang dingin, sedang turun salju lebat di luar gua. Namun, Xie Zishen merasa kepanasan. Dengan cepat wajahnya memerah seolah memakai pemerah pipi.
         
          Saat melihat ini, Lan Quyu terkekeh seraya berkata dengan tatapan menggoda. "Apa gege masih ingin menyangkal?" Saat mengatakan ini, dia segera menegakkan punggung, dan kemudian berkata, "Wajahmu memerah saat aku mendekat. Apa gege menyukaiku?"         

          "O-omong kosong apa yang kau katakan. Ku-kulitku memang berwarna merah." Kegugupan membuat Xie Zishen terbata-bata saat bicara.

          Detik berikutnya, saat menyadari nada suaranya tidak benar, dia kembali memaki-maki Lan Quyu. Bertindak begitu agresif, dan berjuang begitu keras untuk membebaskan diri.

          Seraya duduk bersila, Lan Quyu berkata, "Berhentilah berjuang, Ge. Kau hanya akan membuat dirimu lelah." Dia duduk di atas tanah, tetapi tak setitik pun debu berani mengotori pakaian putihnya.

          "Kau pikir kau siapa berani memerintahku? Kau dengar bocah sialan, aku adalah iblis. Suatu saat nanti, aku pasti akan membalasmu!"

          "Ya, ya, kau bisa melunasi hutangnya denganku suatu saat nanti setelah kau menjadi lebih kuat. Aku tidak keberatan jika kau mengalahkanku."

[BL] Legendary Artifact of the Demon ClanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang