><_Seperti bara yang ditekan, akhirnya akan menjadi arang_><
Kemarahan yang meluap seperti badai ganas yang menghancurkan. Mata Xie Zishen merah menyala, memancarkan kebencian yang begitu pekat. Tubuhnya yang agung diselimuti aura kegelapan yang menakutkan.
Cuaca menjadi buruk, melanda dengan kekuatan penuh. Angin ganas menggoyangkan semua yang ada di sekitar. Rambut, dan helaian pakaian berkibaran tak terkendali.
Di tekan oleh kekuatan yang dahsyat, Xie Shize merasa menggigil sekujur badan, dan kedua kaki menjadi lemas hingga terduduk di tanah. Wei Shi di sampingnya, mendapatkan tekanan lebih banyak, memaksa pria itu berlutut sampai dahi menyentuh tanah.
"Wei Shi, sampah sepertimu, beraninya memprovokasiku. Katakan padaku, hukuman apa yang pantas kau terima. Tapi, jangan berpikir untuk mati. Aku tidak akan pernah membunuhmu. Sebagai gantinya, katakan, antara tangan atau kaki, bagian mana yang harus kusingkirkan lebih dulu?" Setiap kata yang Xie Zishen lontarkan seperti pisau tajam mencabik-cabik tubuh. Itu terdengar sangat mengerikan.
Wei Shi yang di tekan sampai ke bawah, tampak berjuang untuk duduk tegak. Meski terasa berat dan menekan, tekadnya tak tergoyahkan.
Bagai ditimpa beban seberat seratus jin. Wei Shi menggigit bibir, mecegahnya dari berteriak kesakitan. Kedua tangan menegang,urat-urat di wajah menonjol saat mendorong tubuh ke atas. Keringat membanjiri wajah, bukti dari kegigihan dan kekeras kepalaan.
Xie Shize yang sudah bebas dari tekanan, memandang Wei Shi sebentar, sebelum beralih ke arah Xie Zishen. Mata menyipit, berusaha beradaptasi dalam kekacauan.
Dari tempatnya duduk, dia bisa melihat Xie Zishen melayang di udara, pakaian mewah yang pria itu kenakan berkibar-kibar diterpa angin ganas. Penampilan masih sama, agung dan mulia.
Hanya saja, mata Xie Zishen tidak lagi hitam pekat, itu berubah menjadi merah. Aura yang mengelilinginya pun menjadi lebih mengerikan dari sebelumnya.
Dia, jika marah seperti ini. Aaah, menakutkan sekali.
Xie Shize menelan saliva. Wajah yang pucat semakin pucat. Detik itu juga dia bersumpah, tidak akan pernah menyinggung Xie Zishen.
Tapi, dia tidak mungkin diam saja melihat Wei Shi ditindas. Dalam kepanikan, dia terus berpikir dan berpikir dengan keras.
Saat sedang fokus berpikir, dia tiba-tiba mendengar suara gemetar Wei Shi. Membuatnya menoleh. Pria itu berhasil berlutut, dan mendongak memandang ke arah Xie Zishen.
"Yang Mulia, aku tidak melakukan itu tanpa alasan yang jelas. Mohon berbelas kasih padaku!"
"Oh. Sekarang kau meminta pengampunanku. Apa kau pantas mendapatkannya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Legendary Artifact of the Demon Clan
FantasíaAsli karangan dari otak pas-pasan gua yang doyan banget ngedanmei. 😁 "DI LARANG PLAGIAT, NGARANG ITU SUSAH. APALAGI YANG GENRE GINIAN. MAU JUNGKIR BALIK BUAT MIKIR KOSA-KATA YANG BAGUS & BUTUH BERHARI-HARI BUAT NYELESAIN SATU BAB DOANG." Blurb : ...