Bab 7

173 17 3
                                    

><_Kau memanfaatkanku, maka aku menginginkan kompensasi."_><

          Wei Shi jarang berinteraksi dengan orang lain. Saat memerlukan seorang tabib untuk memeriksa kondisi Sang Tuan, dia hanya mengandalkan desas-desus yang sejak sepuluh tahun belakangan selalu dibicarakan para iblis.

          Konon katanya, sepuluh tahun yang lalu, seorang tabib menawan berdarah campuran memasuki Alam Shenyuan, dan mendatangi lembah Fuyao untuk menantang tabib Liu yang saat itu merupakan tabib terkenal di alam iblis.

         Kala itu, kesombongan orang itu benar-benar membuat tabib Liu murka. Percaya diri dengan bakatnya, Liu Dubai menerima tantangan dan mempertaruhkan jabatannya sebagai pemimpin lembah Fuyao.

         Pada akhirnya, di hari kompetisi, Liu Dubai kalah telak. Bakatnya tidak sebanding dengan bakat tabib muda itu. Sewaktu ingin menyerahkan totem kepemimpinan lembah Fuyao, Yao Lin menolak dengan senyuman, tidak lupa meminta maaf karena telah bersikap sombong sebelumnya.

         Yao Lin juga mengutarakan tujuan sebenarnya, keinginannya untuk tinggal di sana sebagai seorang tabib. Dia sama sekali tidak berniat menjadi seorang pemimpin. Karena bakatnya yang luar biasa, Liu Dubai menerimanya dengan senang hati, seketika melupakan permusuhan yang sempat terjalin.

         Karena bakat yang luar biasa, serta didukung oleh wajah yang rupawan. Yao Lin dengan cepat terkenal di seluruh alam Shenyuan. Menjadi idola baru yang diagung-agungkan oleh para iblis.

             Wei Shi tidak pernah mempercayai cerita itu sebelumnya sampailah hari ini. Ketika mendatangi lembah Fuyao di sore hari, banyak para iblis mengantri di aula untuk berobat. Entah itu benaran sakit atau hanya sekadar pura-pura.

          Alih-alih merasa kagum, Wei Shi lebih terkesan jijik. Menganggap Yao Lin hanya seorang tabib gadungan, suka pamer dan mencari perhatian. Tidak berniat meminta bantuan orang itu, dia beralih mencari Liu Dubai, hanya untuk mendengar bahwa pria tua itu sedang dipanggil Yang Mulia Raja ke Istana.

        Sementara tabib lain, sedang sibuk meracik obat, dan sebagian dari mereka masih pemula. Wei Shi tidak ingin mempertaruhkan kesehatan Tuannya di tangan orang-orang yang tidak kompeten.

          Mau tak mau, pilihannya berakhir ke Yao Lin.

          Siapa yang mengira bahwa orang itu lebih menyebalkan dari desas-desus yang pernah dia dengar. Sewaktu dia menerobos antrian dan masuk ke ruangan, Yao Lin kembali mendorongnya keluar dan menceramahinya beberapa kata.

          Menerobos antrian itu tidak baik.

          Yang datang belakangan harus ikut mengantri dan menunggu giliran.

          Kasihan orang-orang yang sudah mengantri lama.

          Meski kamu sangat tampan, aku tetap tidak bisa mengutamakanmu.

          Pasienku masih banyak, jadi silakan menunggu di luar.

          Wei Shi yang diusir, hanya bisa keluar dengan kesal dan menunggu dengan tidak sabar. Ketika gilirannya tiba, hari sudah berganti malam.

         Tidak hanya membuatnya menunggu, orang itu juga mengabaikan kesehatan Tuannya. Itu membuat Wei Shi semakin tidak menyukai Yao Lin.

          Bulan buatan di alam Shenyuan selalu cerah dan terang. Itu menerangi setiap jalan menuju paviliun Lingxin. Beberapa zhang di luar paviliun, dua orang sedang berjalan, yang satu berjalan sangat cepat, dan di belakang mengikuti dengan lambat.

[BL] Legendary Artifact of the Demon ClanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang