"22......23, nah yang ini" ucap Lydia.
Mereka telah tiba di pintu urutan 23 sesuai yang mereka hitung dari pintu paling pertama dari bawah di istana itu dan mereka kini sampai di hitungan ke 23 dan semoga hitungan mereka tepat.
"Kau yakin?" tanya Frynklin pada Lydia.
Lydia mengangguk-anggukkan kepalanya tanpa menoleh ke Frynklin.
Danica menghela nafas nya lalu dia memegang pemegang pintu itu dan dalam hitungan sedetik Danica langsung menekan kebawah pemegang pintu itu hingga berbunyi dan terbuka.
Danica lalu secara perlahan membuka pintu itu dan pada saat dibuka mereka hanya melihat kegelapan dan tak ada sedikit pun cahaya.
"Gelap" gumam Lydia dan Danica
Frynklin sangat sama seperti Emma sama-sama penakut dan Frynklin dia langsung memeluk lengan Danica.
"Dasar penakut" gumam Lydia menoleh ke Frynklin lalu fokus ke depan nya.
Danica mengeluarkan tongkat sihir nya begitu juga dengan Lydia dan Frynklin lalu mereka mengucapkan mantra kecil yang membuat sebuah cahaya muncul dari ujung tongkat sihir mereka.
"Ayo" ucap Danica.
Mereka bertiga pun berjalan masuk kedalam, sesampai nya di dalam mereka terus mengarahkan tongkat sihir mereka ke sana-kemari untuk melihat sekitar dan mereka kebanyakan melihat barang-barang yang seperti nya tak berguna sama sekali.
Namun aneh nya mereka heran melihat ada 5 benda-benda yang sangat tinggi dan ditutupi oleh kain putih yang besar.
Danica dan Lydia berjalan mendekati benda yang tinggi dan besar itu.
"Apa ini?" tanya Lydia sambil menatap benda besar dan tinggi itu.
Danica terus menatap nya sedetik kemudian Danica langsung menarik kain putih itu.
"Eh Danica!!" tegur Lydia karena Danica lancang menarik kain itu.
Danica termundur kaget begitu juga dengan Lydia dan Frynklin ketika melihat yang disebalik kain putih besar itu adalah patung raksasa.
Mereka bertiga saling menatap satu sama lain dan kemudian Danica dia langsung melangkah mendekati patung raksasa itu.
Lydia yang melihat itu dia langsung cepat-cepat menarik tangan Danica untuk menahan nya.
"Jangan Danica, bisa saja itu berbahaya siapa tau dia hidup" tegur Lydia.
Danica melepaskan tangan Lydia dari tangan nya.
"Itu hanya patung biasa Lydia tidak mungkin dia hidup lagian mana ada patung hidup" ucap Danica.
Danica kembali berjalan mendekati patung itu lalu dia mengulurkan satu tangan nya dan menyentuh patung tersebut.
"Lihat tidak ada apa-apa kan" ucap Danica menunjukkan pada Lydia bahwa tidak ada bahaya apapun.
"Danica sebaiknya kita cari Emma" ucap Lydia.
Danica melepaskan tangan nya dari menyentuh patung itu lalu dia menganggukkan kepala nya.
"Kalian yakin Emma ada disini?" tanya Frynklin yang masih sibuk melihat lihat sekitar dengan bantuan cahaya dari tongkat sihir nya.
"Seperti nya" ucap Danica.
Kini mereka bertiga mulai mencari Emma di ruangan itu.
Pada saat Danica sedang mencari di bagian sudut ruangan itu tiba-tiba saja dia merasa seperti ada yang sedang memperhatikan nya.