Prolog

462 22 2
                                    

" Jika tulisan yang aku tanamkan di setiap lembar belum mengakar di hati, maka izinkan lah setiap kalimatnya tumbuh menjadi harapan yang tak terbatas di jiwa "

Ada berbagai kehidupan dalam kepala ini yang ingin aku tuangkan,agar ia tidak hanya bersemayam atau berlalu begitu saja, aku ingin ia menjadi lilin yang tidak tau arti kata padam. Maka aku sematkan ia lewat tulisan-tulisan yang kelak akan menjadi saksi bahwa aku pernah ada dan bagaimana aku melihat realita yang terkadang tak terduga

Sebuah tulisan yang tercipta ketika aku telah berada dititik terendah. " Titik dimana asa yang telah kubangun tak terwujud, angan yang kudambakan tak tercapai. Hingga aku mengerti akan satu hal bahwa untuk mewujudkan setiap impian itu kau harus sangat amat dekat dengan Sang Pemilik Pena Kehidupan. "

Aku uraikan setiap perjalanan yang telah ku tempuh dan para insan yang aku temui dalam sebuah filosofi kehidupan yang terselip dalam sajak dan puisi. hampir sebagian kalimat indah lahir dari hati yang sendu. Mereka yang telah melewati jalur luka bisa melahirkan kata-kata menawan bahkan kalimat bijak yang tak mengenal batas. Ketika aku berada di posisi itu, kucoba merangkainya. Bukan sebuah kisah panjang yang dapat kuhadirkan. Namun, melalui sudut pandang berbeda, dari segala hal yang telah aku pahami dalam hidup, lewat ungkapan sederhana.

Sajak selalu menghasilkan makna dalam sebuah kisah, membangkitkan mimpi dalam realita, menutup ketidakmungkinan dalam setiap cerita. Maka dari itu media bagi sang penulis bukanlah lagi sebuah pena maupun mesin ketik melainkan perasaan yang tintanya diisi oleh hati. Bahkan setiap kata mampu melampaui batas-batas dari apa yang ditulis, kata-kata yang dapat dengan mudah mengisi ruang disetiap sudut kepalamu. Mengheningkan kebisingan yang gaduh di jiwa. Bermain- main dalam gelombang perasaan, menutur kalimat sederhana masuk kedalam relung hati. " Ialah Puisi perwujudan dari keajaiban yang di kiaskan lewat kata-kata. "

Maestro puisi Joko Pinurbo dan juga merupakan Kiblatku dalam menulis pernah mangatakan bahwa puisi yang ia ciptakan banyak memiliki interpretasi, memiliki banyak makna tergantung dari sisi mana pembaca mengartikan puisi yang ia buat. Walau masih dalam tahap mengeja dan meraba sebuah makna, aku mencoba menciptakan sesuatu yang berbeda. setiap kata yang kuhadirkan aku harap mampu menggerakkan hati pembaca, menggores sanubari terdalam ke dalam " ruang yang kalian sebut dengan jiwa. "

Memang cukup rumit untuk mengartikan setiap kata yang mengalir. Setiap episode dalam cerita ini dan setiap lembar halamannya punya makna tersendiri. Maka hayatilah apa yang dibaca, pahami setiap kalimat, setiap kata. Resapi dengan hati, maknai dengan jiwa, hingga kita terhubung dengan gema yang sama yaitu harapan.

"episode yang akan terus berkoma, hingga nafas ini terhenti pada tanda titik "

Dilatasi DiksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang