Tangan Renjun kini dengan telaten menyuapi bubur ke Chenle. Meskipun Renjun menyuapi dengan sedikit kasar. Tapi ini adalah bukti perhatian Renjun ke sahabatnya.
"Pelan pelan anjing! Lu ikhlas kagak sih! Nyuapin gua?" Chenle mengelap ujung bibirnya yang terkena bubur dengan telapak tangannya.
Renjun tidak menghiraukan ucapan Chenle dan masih menyuapi Chenle dengan kasar. Bahkan belum selesai Chenle menelan bubur yang ada di mulutnya Renjun sudah lebih dulu lanjut menyuapi nya.
"Udah. Gua kenyang" Ucap Chenle menutup mulutnya. Menolak suapan dari Renjun.
Renjun yang melihat Chenle menolak suapan dari nya pun lantas kesal. "Makan gak! Dikit lagi ini!" Ucap Renjun kepada Chenle dengan satu sedok tepat di depan mulut Chenle.
Chenle menggeleng ribut enggan untuk melanjutkan makan buburnya. Karena kesal Renjun lantas memegang kedua pipi Chenle hingga mulut nya terbuka.
"Gak usah manja! Kalo di bilang makan, makan! Tingal dikit lagi juga!" Renjun menyuapi dengan paksa bubur ke mulut Chenle.
Haechan yang duduk di samping Chenle hanya bisa diam. Takut jika nolong Chenle nanti dia yang kena. "Sorry le gua jadi penonton aja" Ucap Haechan tidak bersuara saat Chenle menatapnya meminta tolong.
"Uhuk! Uhuk! Anjing sabar! Lu mak tiri yah! Gua keselek ini. Haechan minta minum" Haechan lalu memberikan minum kepada Chenle.
"Anying apaan nih pahit banget" Chenle rasanya ingin memuntahkan minuman yang Haechan berikan.
"Jamu" Ucap Haechan dengan santai.
Chenle lantas memukul kepala Haechan. "Goblok gua gak suka Jamu bangsat!" Chenle menyodorkan kembali Jamu tersebut kepada Haechan.
Haechan lalu mengambil Jamu tersebut dan meminumnya. "Enak gini" Ucap Haechan dan Chenle hanya bergidik ngeri.
"Buka mulut lu satu suap lagi ini" Renjun menyodorkan satu sendok bubur tepat di mulut Chenle. Mau tidak mau Chenle langsung saja memakan bubur tersebut.
Renjun tersenyum senang karena Chenle memakan bubur terakhir tanpa drama. "Nah pinter banget anak mama" Ucap Renjun sambil mengelus rambut Chenle dengan lembut.
Chenle hanya bergidik ngeri. Amit amit punya mama kek Renjun. Udah sering marah marah, kasar, pemaksaan lagi!
Chenle lalu menghempaskan tangan Renjun dari kepalanya. "Jangan elus kepala gua! Rusak kan rambut gua!" Chenle membenarkan rambut nya.
Chenle tidak suka kepalanya di elus!
•Sebangku•
Chenle, Renjun dan Haechan kini sedang bermain game tembak tembakan di sebuah warnet. Bukannya kembali ke kelas setelah Chenle sembuh mereka malah pergi membolos ke warnet yang ada di belakang sekolah.
"Chenle di tembak goblok! Lu ngapain lari?" Tanya Renjun karena dari tadi Chenle hanya berlari saja saat di kejar oleh zombie.
"Tembak, tembak! Ginjal lo sini gua tembak! Peluru gua abis Renjun. Mati gua kalo gak lari!" Ucap Chenle dengan kesal karena dari tadi Renjun terus saja mengoceh.
"Chenle gantian gua juga mau main" Ucap Haechan yang ada di belakang Chenle sambil menggoyang goyang kan kursi Chenle. Chenle tidak menghiraukan Haechan yang dari tadi merengek minta gantian.
"Sabar nunggu gua menang" Ucap Chenle membuat Haechan kesal. Karena dari tadi Chenle tidak menang menang.
Renjun yang kesal karena Chenle yang sangat noob main game pun menggeser tempat duduk Chenle. "Cupu banget sih lu main nya!" Renjun merebut mouse lalu memainkan game tersebut dengan tidak sabaran menembaki semua zombie dengan bruntal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebangku||JICHEN||
Teen FictionJisung si kutu buku duduk sebangku dengan Chenle si berandalan. Warn⚠️ BXB|HOMO|GAY Jisung dom Chenle sub Lokal Cerita ini murni dari pemikiran otak saya yang sinyal nya E+ jadi mohon maaf bila ada kesamaan. Star:21122023