Sudah dua minggu berlalu sejak di mana Jisung di sibukkan dengan jam belajar tambahan sepulang sekolah. Dan selama itu pula otak Jisung terus di asah agar siap mengikuti lomba kimia. Padahal ini baru lomba antar sekolah.
"Anjing! Lu yang lomba gua yang deg deg kan!" Chenle memegang dada sebelah kirinya merasakan detak jantung yang begitu cepat.
"Anjing lu ngapain ikutan megang! Bangsat lu!" Chenle menghempaskan tangan Jisung yang ikut memegang dadanya.
"Aku penasaran" Ucap Jisung dengan polos.
"Ya gak usah pegang pegang juga bangsat!" Chenle menyilangkan kedua tanganya di depan dadanya.
"Maaf"
"Maaf maaf! Leher lu sini gua patahin" Chenle bersiap untuk mencekik Jisung namun rencananya di gagalkan oleh pengumuman perlombaan yang akan dimulai.
"Jisung! Lomba lu udah mau mulai" Jisung mengangguk mendengarkan penuturan Chenle.
"Lu harus menang pokoknya dan gua pasti bakal bayar berapa pun itu! Karena ngeliat David menderita itu kebahagiaan gua"
"Iya aku bakal menang demi kamu" Ucap Jisung sambil tersenyum dan tanganya terulur untuk mengelus lembut kepala Chenle.
"Berapa kali gua bilang! Rambut gua rusak bangsat!" Jisung menarik tanganya dan hanya tertawa.
"Aku pergi dulu" Pamit Jisung kepada Chenle karena saat ini mereka sedang ada di perpustakaan. Sedangkan perlombaan ada di aula.
"Semangat! Kutu buku!" Ucap Chenle menyemangati Jisung.
•Sebangku•
Ruang lomba begitu menegangkan padahal perlombaan belum di mulai. Jisung pikir hanya ada dua sekolah yang mengikuti lomba ternyata dia salah. Ini jauh dari perkiraan Jisung ternyata ada 5 sekolah yang mengikuti lomba. Tiap sekolah mengirim dua peserta. Total ada 10 orang yang mengikuti lomba.
Lomba cerdas cermat kali ini mungkin akan jadi lomba paling beda yang pernah Jisung ikuti. Jika dulu dia mengikuti lomba karena ingin mendapatkan piala sekarang dia mengikuti lomba karena menginginkan hal lain.
Jisung melihat semua peserta yang ada mengukur berapa persen peluang dia untuk menang. Kali ini Jisung harus menang.
"Hai" Lamunan Jisung terhenti karena sapaan seseorang. Seorang anak laki-laki berseragam sama denganya dan dia juga memakai kacamata sama seperti Jisung. Tampaknya dia adalah saudara tiri Chenle.
"Kamu Jisung yah? Kenalin aku David" Ucap David sambil mengulurkan tanganya. Jisung menerima uluran tangan tersebut untuk berkenalan.
"Jisung" Ucap Jisung lalu melepaskan tangan David. Ini adalah kali pertama Jisung melihat David. Meskipun satu sekolah mereka berbeda kelas dan tidak di ajar oleh guru yang sama.
Di tambah lagi David berasal dari kelas unggulan. Kelas 11 IPA 1 beda dengan Jisung yang ada di kelas paling ujung 11 IPA 5.
"Jisung aku harap kita bersaing secara sehat" Ucap David dengan senyuman
"Dan aku juga berharap kamu gak menang di pertandingan ini" Lanjut David, lalu David pergi meninggalkan Jisung.
Sekarang Jisung tau kenapa Chenle benci kakak tirinya.
Perlombaan telah dimulai bisa Jisung liat David tersenyum remeh kepada dirinya. Namun Jisung hanya acuh tak acuh menanggapi nya. Terserah David mau ngapain yang jelas bakal Jisung buat dia bungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebangku||JICHEN||
أدب المراهقينJisung si kutu buku duduk sebangku dengan Chenle si berandalan. Warn⚠️ BXB|HOMO|GAY Jisung dom Chenle sub Lokal Cerita ini murni dari pemikiran otak saya yang sinyal nya E+ jadi mohon maaf bila ada kesamaan. Star:21122023