Saat ini Chenle dan Jisung sedang menikmati es cekek dan somay di bangku taman. Bukannya pulang Chenle dan Jisung lebih memilih untuk menepi ke taman. Sejak di sekolah tadi Jisung belum membahas bayaran kemenangan nya. Padahal Chenle sudah menunggu nunggu.
Chenle terpesona Park Jisung terlihat lebih ganteng jika di lihat dari samping di tambah Jisung tidak memakai kacamata. Angin sepoi sepoi membuat rambut Jisung terlihat berantakan ke belakang. Entah mengapa jantung Chenle berdetak lebih kencang saat melihat Jisung.
Plak
"Aaaa gak! Anjing! Jantung gua!" Chenle menampar dirinya untuk kesekian kali.
Jisung kini menatap Chenle dengan kaget, jujur Jisung bingung sebenarnya kenapa Chenle selalu menampar dirinya sendiri lalu berteriak kesal. "Chenle kamu kenapa?" Tanya Jisung.
"Gak papa gua cuman kepedasan aja" Jawab Chenle.
"Aku boleh tanya?" Tanya Jisung dan Chenle pun mengangguk dengan mulut yang masih asik mengunyah.
"Kenapa kamu selalu nampar pipi kamu? Emang gak sakit?" Jisung mengelus pelan pipi Chenle yang memerah karena tamparan.
Serangan tangan Jisung terlalu mendadak sampai sampai membuat Chenle tak sengaja menelan somay dengan utuh.
"Huk! Uhuk!" Chenle menepuk-nepuk dadanya agar somay tersebut keluar. Somay yang tertelan oleh Chenle sebesar bola pimpong.
Untung saja somay tersebut berhasil keluar karena bantuan Jisung.
"Bangsat lu ngapain ngelus pipi gua!" Chenle meminum air dengan kasar.
"Aku kan cuman nanya sakit apa engga"
"Ya pasti sakit lah tolol!"
"Terus kenapa di tampar?"
"Banyak tanya lo! Semua ini gara gara lu! Gua nampar pipi gua karena lu Jisung!"
"Aku? Aku ngapain?"
"Gak tau! Lupain aja!" Chenle kesal sendiri dengan bibir yang cemberut.
Lagian iya juga kenapa Chenle jadi seperti ini padahal Jisung tidak ngapa ngapain. Entah lah ada yang aneh dengan diri Chenle. Masa iya Chenle suka Jisung?
"Jangan di tampar" Jisung menahan tangan Chenle yang hendak menampar dirinya sendiri.
"Lepas" Ucap Chenle namun Jisung tidak kunjung melepaskan tangan Chenle. Bahkan Jisung mengenggam tangan tersebut.
"Aku mau nagih bayaran" Ucap Jisung kepada Chenle.
Sedangkan Chenle masih sibuk berusaha melepaskan tangannya. "Iya gua bayar. Tapi lepas dulu bangsat tangan gua"
"Jangan di tarik nanti tangan kamu sakit"
"Ya makanya lepas!" Chenle masih saja memberontak untuk Jisung melepaskan tanganya.
Cup
Jisung mengecup bibir Chenle karena dari tadi Chenle terus saja mengoceh. Dan kecupan tersebut berhasil membuat Chenle terdiam kaku bagaikan batu.
Tangan Jisung terulur untuk memegang tekuk Chenle. Mengelus dengan lembut rahang Chenle.
"Jadi pacar aku Chenle"
Cup
Jisung kembali mengecup bibir Chenle saat Chenle akan bersuara.
"Bang-
Cup
" Aku bakal terus cium kamu kecuali kamu bilang iya" Ucap Jisung dengan senyuman yang begitu manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebangku||JICHEN||
Teen FictionJisung si kutu buku duduk sebangku dengan Chenle si berandalan. Warn⚠️ BXB|HOMO|GAY Jisung dom Chenle sub Lokal Cerita ini murni dari pemikiran otak saya yang sinyal nya E+ jadi mohon maaf bila ada kesamaan. Star:21122023