12. janji

2.2K 208 18
                                    

Chenle sudah duduk dengan manis di atas motor vespa biru milik Jisung. Sedangkan pemilik motor kini sedang mengunci pintu rumah. Jam menunjukkan pukul 06.00 mereka berdua akan berangkat sekolah sekarang. Setelah tadi pagi mereka sarapan nasi goreng buatan Jisung.

Selama perjalanan Chenle menanyakan banyak hal kepada Jisung. Meskipun Jisung hanya menjawab seadanya atau terkadang tidak menjawab setidaknya tidak ada keheningan di antara mereka.

Sudah hampir 2 bulan sejak Chenle tinggal di rumah Jisung. Semua perlahan berubah, perlahan hubungan Chenle dan Jisung makin dekat. Chenle yang selalu mengoceh dan Jisung yang selalu membuat Chenle kesal. Membuat keduanya sering berinteraksi.

Namun tetap saja di antara keduanya saling menyimpan tanda tanya. Chenle dengan rahasianya dan Jisung dengan rahasianya.

Chenle dan Jisung kini telah sampai di sekolah. Chenle melepaskan helm yang Jisung belikan saat mereka pulang dari pasar malam.

"Nah" Chenle menyodorkan helm bogo berwarna biru muda tersebut kepada Jisung. Jisung menerima helm tersebut dan menaruhnya di motor.

"Hari ini aku gak pulang, kamu duluan aja nanti" Ucap Jisung kepada Chenle.

"Mau kemana emang nya lu" Tanya Chenle.

"Pulang nanti bakal ada jam tambahan buat belajar sebelum lomba. Kamu tau kan lomba kimia bentar lagi" Jawab Jisung panjang lebar.

"Okay deh nanti gua pulang pakek bus aja" Chenle hendak pergi namun tanganya di tahan oleh Jisung.

Jisung menyerah sebuah kunci kepada Chenle. "Kunci cadangan, langsung pulang kalo laper masak aja mie" Ucap Jisung lalu pergi mendahului Chenle.

"Jisung! Lu harus menang! Semangat!!" Jisung tersenyum mendengarkan ucapan semangat dari Chenle.

•Sebangku•

"Woy Renjun cepet jujur lu ngapain waktu itu di ruang OSIS?" Renjun menatap malas ke arah Chenle.

"Berapa kali gua bilang, gua di sana karena dapet hukuman. Bang Jeno cuman bantuin dan mereka gandeng gua supaya gua gak kabur" Jelas Renjun kepada Chenle untuk yang ke 12 kali di hari ini.

"Gak percaya tuh" Renjun hanya merotasikan matanya.

"Serah lu"

"Chenle Renjun! Liat gua bawa apa" Haechan datang dari arah pintu membawa sebuah kantong. Saat ini mereka bertiga sedang berada di atas rooftop.

"Bawa apaan lu?" Tanya Chenle dan Renjun berbarengan.

"Mercon!"

Haechan mengeluarkan berbagai macam petasan dari kantung hitam tersebut. "Kalian harus bantu gua" Ucap Haechan dengan meminta sambil mengeluarkan mimik wajah sok imutnya.

"Hubungan mercon dengan bantu lu apaan dah?"

Kini Haechan merangkul kedua sahabat nya membuat mereka berdekatan dan membisikkan sesuatu.

"Sttt... Gua mau balas dendam ke bu Siti. Dia kemarin caper ke pak Mark"

"Gak, gua gak mau. Gua takut bermasalah lagi sama tu guru cepu" Ucap Chenle sambil mendorong Haechan untuk menjauh tenang dorongan nya gak keras kok.

Sebangku||JICHEN||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang