16. belajar ⚠

3.8K 230 53
                                    

Hembusan angin kini menerpa wajah Chenle. Bagitu tenangnya batin Chenle ketika melihat Jisung yang sedang membuka halaman demi halaman buku yang ia baca. Pulang sekolah bukannya langsung ke rumah. Chenle dan Jisung malah memutuskan untuk duduk bersantai sebentar di taman. Lebih tepatnya Jisung lah yang mengajaknya ke sini.

Duduk di bawah pohon menikmati sejuknya angin dan indahnya pemandangan. Anggap saja ini adalah kencan pertama mereka.

"Jisung" Panggil Chenle karena dari tadi Jisung hanya diam saja dan asik baca buku.

Jisung berdehem menjawab panggilan dari Chenle. "Bangsat lu ngapain ngajak gua ke sini kalo lu nya aja malah baca buku"

Jisung tertawa menanggapi ucap Chenle. "Kamu pengen aku ajak ngobrol?" Tanya Jisung kepada Chenle.

Chenle merotasi matanya entah terbuat dari apa Jisung ini sebenarnya. "Jisung lu pinter tapi logika gak di pakek!"

"Aku kan nanya" Ucap Jisung.

"Pertanyaan lo gak berfaedah!" Chenle benar benar kesal sekarang.

Sedangkan Jisung kini bukannya membujuk Chenle dirinya malah menidurkan badanya dengan kepala di paha Chenle. Chenle kaget saat Jisung tiba tiba tidur dengan kepala di pahanya.

Belum sempat Chenle marah Jisung sudah lebih dulu bicara. "Sebentar, sebentar aja kek gini" Ucap Jisung bahkan dengan tidak tau malu kepala Jisung kini bersembunyi di perut Chenle.

Chenle hanya diam dengan detak jantung yang tidak karuan. Mungkin kedepannya jantung Chenle akan terus di ajak senam. Karena setiap prilaku Jisung tidak dapat di prediksi. Sejak kapan kutu buku satu ini begitu manja?

"Bangsat lu ngapain?" Tanya Chenle dengan tangan yang terulur mengelus rambut Jisung. Chenle baru sadar rambut Jisung begitu halus dan tebal. Bahkan rambut hitam ini sangat wangi.

"Aku suka aroma kamu Chenle. Aroma kamu buat kepala aku gak pusing lagi" Ucap Jisung sambil semakin menenggelamkan kepala nya.

"Lu ada masalah?" Tanya Chenle kepada Jisung.

Jisung menggeleng menjawab pertanyaan Chenle. "Kenapa berhenti elus kepala aku?" Ucap Jisung ketika dia tak lagi merasakan elusan di kepalanya.

"Dih lu pikir gua babu lu!" Ucap Chenle dengan tangan yang kembali mengelus rambut Jisung. Hening tidak ada pembicaraan di antara keduanya. Chenle terus mengelus mengelus rambut Jisung.

Hingga Chenle tersadar bahwa sekarang Jisung sudah tertidur di bawah sana.

"Bocil anjing! Malah tidur! Dasar bangsat paha gua kebas!"

•Sebangku•

Suara tembak terdengar begitu nyaring di ikuti dengan umpatan. Chenle kini tengah asik bermain game sambil tengkurap di atas kasur. Dengan paha putih mulus yang kini menjadi objek pandang Jisung. Chenle gila menggunakan piyama dengan celana pendek yang bahkan tenggelam oleh baju.

"Chenle kamu gak mau belajar?" Tanya Jisung kepada Chenle karena besok mereka akan ulangan.

"Belajar apa itu? Makanan kah?" Jawab Chenle dengan tangan yang asik bermain game dan mata yang fokus ke HP.

"Sini belajar berhenti main game" Jisung merebut HP yang ada di tangan Chenle lalu menaruhnya di atas meja belajar. Mau tak mau Chenle terpaksa mengikuti Jisung ke meja belajar.

Plak

"Aduh sakit bangsat! Lu ngapain tabok tangan gua?" Jisung memukul tangan Chenle yang mencoba untuk mengambil HP yang ada di atas meja.

Sebangku||JICHEN||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang