03. tawuran

2.7K 212 45
                                    

•Sebangku•

Jam pulang sekolah telah berlalu sekitar 10 menit yang lalu. Saat ini Chenle dan Haechan tengah berada di dalam supermarket untuk membeli buah. Rencananya mereka ingin menjenguk Renjun yang sedang sakit gigi. Dan mereka masih tau diri untuk tidak datang dengan tangan kosong.

"Kita beli ini aja!" Ucap Haechan sambil menunjukkan sebuah buah berwarna merah. Apel? Bukan.

Chenle melihat buah yang di maksud oleh Haechan. Cabe? Emang sih mulut Renjun sebelas duabelas dengan cabe sama sama pedas. Tapi kan-

"beli sekilo Chan" Ucap Chenle sambil memasuki beberapa bungkus cabe ke dalam keranjang dan di ikuti oleh Haechan.

Seusai membayar mereka langsung menuju ke motor Haechan yang terparkir cantik di tempat parkir. Setelahnya mereka langsung mengendarai motor melaju menuju ke rumah Renjun.

"Hah? Apa?" Tanya Chenle kepada Haechan.

"Hah? Apa? Gua gak ngomong apa apa" Jawab Haechan yang sedang mengendarai motor.

"Iya bu Siti emang gitu" Lanjut Chenle kepada Haechan.

"Oh pak Mark emang ganteng" Ucap Haechan dengan senyuman, Chenle yang melihat senyuman tersebut dari kaca hanya bergidik ngeri.

"Gua gak ngomong soal pak Mark anjing" Chenle menggeplak kepala Haechan yang di lapisi oleh helem.

"Lu juga gua gak ngomong apa apa malah bilang hah" Jawab Haechan sambil menaiki kecepatan motornya.

"Pelan pelan ANJING!"

Motor melaju dengan begitu kencang sampai Chenle terpaksa harus memeluk Haechan. Bahkan Chenle merasa helm kebesaran milik nya hampir ingin melayang.


•Sebangku•

Renjun menatap malas kantong plastik yang di bawakan oleh kedua temannya. Cabe? Ini temannya yang gak waras atau Renjun yang gak waras karena mau temenan sama mereka.

"Mending kalian pulang deh, itu obat gua jangan di cemilin" Renjun merebut sebungkus obat yang sedang di makan oleh Haechan.

"Lah ini obat? Kirain permen" Jawab Haechan.

"Chan Lu gak takut overdosis?" Chenle bertanya kepada Haechan, karena dari tadi Chenle liat Haechan udah makan 3.

"Anjir! Gimana ini kalo gua overdosis"

"Paling mati, terus noh si guru duda nikah deh ama bu Siti. Karena pengganggu mereka udah mati" Ucap Renjun dengan wajah yang terlihat bahagia, melupakan fakta bahwa sekarang pipi miliknya tembam sebelah.

"Aw sakit" Renjun memegangi pipi kanan milik yang terasa sakit karena tertawa terlalu kencang.

"Mampus!" Sekarang giliran Haechan yang tertawa dengan kencang.

Berbeda dengan Renjun yang menahan sakit dan Haechan yang tertawa. Chenle sedang sibuk memainkan ponsel miliknya.

"Besok tawuran kalian mau ikut gak?" Tanya Chenle.

"Gua sih engga, pipi gua masih bengkak" Ujar Renjun

"Gua sih huek!" Sebelum selesai bicara mulut Haechan mengeluarkan busa. Dan Haechan pun muntah muntah.

Sebangku||JICHEN||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang