17. ulangan

2.2K 182 12
                                    

Bel masuk kelas telah berbunyi jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Semua murid kelas 11 IPA 5 di buat kelabakan karena hari ini akan di adakan ulangan harian kimia. Banyak murid yang mendadak belajar di detik detik terakhir. Namun banyak juga yang melakukan hal curang dengan menulis rumus di secarik kertas kecil.

Namun ada pula yang tampak tidak peduli karena telah pasrah kepada Tuhan. Namun ada pula yang tenang karena di beri Tuhan otak berlebihan. Sehingga yakin bisa menjawab semua pertanyaan yang ada. Ditambah golongan ini pasti golongan manusia yang telah belajar jauh jauh hari.

Jisung adalah manusia yang tampak tenang karena memiliki otak pintar dan telah belajar jauh jauh hari. Lalu Chenle adalah manusia yang pasrah karena sudah tau hasil yang akan dia dapat. Ada juga Haechan manusia yang berjuang dengan cara curang dengan cara menulis contekan. Berbeda dengan Renjun yang baru belajar di detik terakhir.

Kelas yang tadi ribut mendadak menjadi sunyi ketika pak Jungwoo datang. "Pisah semua tempat duduk, simpan HP dan buku di tas. Kita mulai ulangan nya"

"Pak nanti dulu sabar napa! Ini belum selesai nulis rumusnya" Ucap seorang murid yang masih sibuk menulis rumus.

"Lucas!" Pak Jungwoo mendekat lalu menyobek kertas contekan milik Lucas.

"Lah kok di sobek" Ucap Lucas dengan lirih.

"Kerjakan dengan jujur atau saya kasih nilai 0!" Ucap pak Jungwoo membuat semua murid yang juga membuat contekan langsung panas dingin, termasuk Haechan.

Semua murid langsung memisahkan tempat duduknya. Begitu juga dengan Chenle dan Jisung.

"Jisung minjem pena" Jisung memberikan satu pena kepada Chenle. Sebenarnya tas Chenle itu isinya cuman ada satu buku itu pun buku kosong.

Setelah mendapatkan pena Chenle kembali ke tempat duduknya. Pak Jungwoo mulai membagikan soal ulangan. Namun sekalian pak Jungwoo mengecek apakah ada yang berbuat curang atau tidak.

"Tumben gak bolos kamu Chenle" Ucap pak Jungwoo dengan ketus saat membagikan kertas soal kepada Chenle.

Chenle tersenyum dengan tidak ikhlas saat mendengarkan ucapan pak Jungwoo. "Kenapa pak kalo gua gak bolos? Berkurang gaji bapak?" Tanya Chenle dengan pertanyaan tidak sopan kepada Pak Jungwoo.

"Chenle!" Teriak pak Jungwoo dengan marah. Sontak semua mata kini tertuju kepada Chenle yang tampak santai seolah tidak berbuat apa pun.

"Sorry~, gua cuman bercanda. Gak usah baper dong"

Pak Jungwoo hanya dapat menghela napas dengan panjang percuma meladeni Chenle. Yang ada malah dia yang nanti darah tinggi.

Semua murid kini telah mendapatkan soal dan sudah mulai mengerjakan soal. Chenle menoleh ke arah Jisung tampaknya Jisung mengerjakan dengan mudah soal kimia tersebut. Wajar sih waktu lomba pasti soal yang Jisung kerjaan jauh lebih sulit dari ini.

Kini Chenle kembali menatap kertas ulangan miliknya dengan tatapan sedih. Harus dia jawab apa soal ini. Tidak ada satu pun soal yang bisa Chenle jawab.

"stttss.... Jisung!" Panggil Chenle dengan diam diam karena takut ketahuan pak Jungwoo.

Jisung menoleh saat Chenle memanggil namanya. "Kenapa?" Tanya Jisung tidak bersuara.

"Nyontek dong" Ucap Chenle yang juga tidak bersuara dengan jari membentuk angka satu. "No satu!" Lanjut Chenle.

Jisung melihat kertas jawaban miliknya lalu melihat ke arah pak Jungwoo yang tampaknya sedang sibuk dengan ponselnya. Chenle tersenyum senang tampaknya Jisung akan memberikan jawaban kepada dirinya.

Sebangku||JICHEN||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang