Sesuai yang Chenle bilang di sekolah tadi bawah dia akan mentraktir Jisung hari ini. Kedua siswa yang baru pulang sekolah tersebut sedang berjalan menuju ke kedai es krim. Chenle yang tadi mendadak menginginkan es krim.
"Jisung seperti yang gua bilang tadi, gua bakal traktir lu hari ini" Ucap Chenle sambil tangan yang mencoba untuk merangkul Jisung namun kesusahan.
"Gak usah rangkul kamu pendek. Nanti pinggangnya encok lagi" Jisung melepaskan tangan Chenle yang ada di bahunya.
"Anjing lu! Gua tu gak pendek! Lu aja yang ketinggian. Sini gua tebas kaki lu" Ucap Chenle dengan muka kesal.
"Ih takut" Ucap Jisung dengan muka datar lalu tertawa.
Entah kenapa Jisung gemas sendiri melihat Chenle dengan muka kesal. Dengan tidak sadar tangan Jisung terulur untuk mengusap kepala Chenle.
"Woy tangan lu bangsat banget ngerusak rambut gua!" Chenle menghempaskan dengan kasar tangan Jisung yang ada di kepalanya.
Tanpa Jisung sadari sebenarnya sekarang pipi Chenle mendadak memanas. Pipi putih bersih tersebut kini berubah menjadi warna merah. Chenle membuang mukanya.
Kini mereka sedang berjalan dengan keheningan hanya ada suara kendaraan yang berlalu lalang. Tidak ada obrolan di antara keduanya. Chenle yang di landa perasaan aneh dan Jisung yang di landa pikiran tentang mengapa y harus mencari x.
Biasa otak anak pintar
"Jisung lu diem diem aja. Ajak gua ngobrol kek, sumpah lu gak asik pantes gak ada temen" Jisung langsung menoleh ketika Chenle bilang kalau dia gak ada temen.
"Aku gak butuh temen" Ucap Jisung dengan pandangan tetap ke depan.
"Masa sih? Lu kan makhluk sosial, setiap makhluk sosial itu butuh yang namanya orang lain" Jelas Chenle kepada Jisung.
Chenle mode bijak
"Kenapa aku harus butuh mereka?" Tanya Jisung kepada Chenle.
"Ya banyak sih alesannya, paling engga minimal jadi tempat lu ngelepasin semua beban masalah hidup" Jawab Chenle.
"Lu tuh jangan terlalu introvert sampe gak punya temen. Minimal punya satu aja orang yang bisa jadi temen ngobrol lu" Lanjut Chenle.
"Kamu" Mendadak Jisung menunjuk diri Chenle.
"Hah? Gua? Kenapa?" Entah kenapa chenle jadi gelagapan karena di tunjuk oleh Jisung.
"Bawel" Sambung Jisung, lalu berlari meninggalkan Chenle.
"Anjing!" Chenle berlari mengejar Jisung.
Sedangkan Jisung kini bibirnya tak kuasa untuk tidak tertawa. Sambil sesekali mengucapkan kata bawel kepada Chenle. Sedangkan Chenle sejak tadi terus mengumpat karena di ejek bawel.
"Chenle bawel"
"Bangsat! Berhenti gak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebangku||JICHEN||
Fiksi RemajaJisung si kutu buku duduk sebangku dengan Chenle si berandalan. Warn⚠️ BXB|HOMO|GAY Jisung dom Chenle sub Lokal Cerita ini murni dari pemikiran otak saya yang sinyal nya E+ jadi mohon maaf bila ada kesamaan. Star:21122023