Sebenarnya bukan Geng, tapi kebanyakan orang bilang mereka itu geng. Mungkin sebenarnya sebatas circle saja, sekumpulan siswa cowok-cowok yang main dengan itu-itu saja. Dari mereka juga tidak ada yang mengafirmasi kalau mereka itu geng kok, cuma yaa... karena sering bersama-sama ini, makanya hampir seluruh siswa di SMA ini menyebut mereka geng.
Mereka berenam sering dijuluki geng Medioker. Soalnya memang biasa-biasa saja, tidak ada yang benar-benar spesial dari sekumpulan enam laki-laki ini. Tapi dapat sebutan geng karena memang kemana-mana berenam, sudah seperti geng sungguhan lah. Geng sekolah, macam.. siapa sih yang tidak tau Medioker? Yakin tidak ada.
Padahal ya, itu anggapan para penghuni sekolah saja yang bilang mereka berenam ini hanya kumpul dengan circlenya saja, aslinya mah mereka bergaul juga kok dengan siswa lain, masih kumpul-kumpul dan main bersama juga, tidak melulu berenam. Siswa kelas 12 pasti tau benar tentang Medioker, kalau memang mereka berenam ini tidak selalu berenam, nimbrung juga dengan yang lainnya.
Mungkin anak kelas 11 dan 10 kebetulan lihatnya sedang berenam terus. Mungkin.
Nama Medioker juga tercetus baru-baru ini, tahun lalu mungkin? Saat keenamnya masih kelas 11, dicetuskan oleh adik kelas. Malah keterusan sampai sekarang. Bukan yang gimana-gimana sih, mereka juga tidak mempedulikan hal itu, karena memang mereka menyangkal mereka itu geng. Tidak, tidak. Mereka bukan geng, cuma kebetulan sukanya berenam saja.
Enam laki-laki yang sering dibilang geng Medioker ini adalah, Bima, Nando, Keval, Marcel, Sena dan terakhir Nanda. Dari keenamnya Bima yang paling mencolok, karena ia menjabat sebagai ketua MPK, dan Nanda yang dikenal paling diam. Sisanya biasa saja, tidak mencolok tidak juga diam seperti Nanda. Rata-rata lah, lagi asik ya asik, lagi serius ya mereka serius, lagi lawak ya mereka lawak. Mengikuti suasana saja.
Tapi sebenarnya yang paling dikenal siswa-siswa dari keenamnya ini adalah Nanda. Nama aslinya Prananda Setyo, siswa XII IPA 3. Selain dikenal karena paling diam, Nanda jadi dikenal orang-orang juga karena keunikannya. Bukan unik juga sih sebenarnya... malah harusnya disebut kekurangan. Ya kekurangan, karena telinga sebelah kiri Nanda memakai alat bantu dengar.
Tidak tuli, bukan. Menurut kabar yang beredar kalau telinga kiri Nanda bisa begitu karena kecelakaan. Entah kecelakaan apa. Selain geng Medioker, tidak ada yang tau lagi cerita jelas kenapa Nanda bisa pakai alat bantu dengar. Pun, Nanda orangnya diam. Yakali orang macam Nanda bakal koar-koar cerita soal telinganya? Tidak mungkin.
Jadi begitu kenapa Nanda bisa amat dikenal di sekolahnya. Bukan hanya karena dikenal paling diam dan dicap cool, tapi ya karena kekurangan yang jadi unik tentang telinga Nanda.
"Gas."
Matanya melirik ke atas, sejenak tadi agak kaget karena tiba-tiba mejanya digebrak. "Gas apaan?"
"Kantin lah. Kuy? Laper nih."
"Bentar." ia simpan buku-bukunya ke loker meja, lalu bangkit dan siap ke kantin karena sudah disusul Bima.
Di depan kelas ternyata sudah ada teman-temannya yang lain. Ah, kecuali Keval. Hari ini tidak masuk karena katanya sedang sakit. Palingan masuk angin gara-gara kehujanan kemarin. Salah sendiri, sudah tau hujan deras, malah ditrobos saja tanpa jas hujan, mana malam-malam. Heuh..
"Sen, Keval gimana?"
Sena angkat bahu, "Mana gue tau?"
"Lah, gak lo tanya?"
"Nggak." begitu jawabnya, santai tanpa beban.
Buat Bima yang nanya kabar Keval melengos, yang lain juga cuma geleng-geleng kepala, seperti tidak ada pedulinya sama sekali dengan salah satu sohib mereka. Nanda juga hanya menarik senyum tipis lalu menoyor kepala Sena dengan entengnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moonflower (BL 18+) [COMPLETE]
Random❝𝑻𝒉𝒆 𝑭𝒂𝒕𝒆𝒔 𝒘𝒊𝒍𝒍 𝒇𝒊𝒏𝒅 𝒂 𝒘𝒂𝒚.❞ Orang bilang, semua akan indah pada waktunya. Entah kapan waktunya juga tidak tau. Pun, memang kata-kata begitu masih berlaku? Mungkin memang hanya sekadar kata-kata saja. . . . ❀ 𝕆ℝ𝕀𝔾𝕀ℕ𝔸𝕃 ℂℍ𝔸ℝ...