Hal yang sedikit menyakitkan dari siumannya Gunadi setelah koma adalah, keputusan Gunadi untuk tinggal di Pusat Rehabilitasi Kejiwaan. Siapa sangka, saat terakhir kali Gunawan melihat Gunadi di kantor adalah hari terakhir Gunadi kerja? Ya, Gunadi memilih pensiun lebih awal.
Niat awalnya agar ia punya banyak waktu dengan Nugi, tapi diam di rumah saja buat pikiran Gunadi selalu kembali ke masa lalu. Sampai hilang akal dan mencoba mengakhiri hidupnya sendiri. Kini ketika Gunadi sudah siuman, hal yang ia katakan pada Nugi saat akhirnya bertemu adalah keinginan Gunadi untuk rehabilitasi.
Mungkin Nugi bisa mengerti, yang lainnya pun bisa paham. Daripada membawa Gunadi pulang ke rumah, malah membuat depresinya semakin parah. Rehabilitasi lah tempat yang jauh lebih aman dibanding rumah. Toh, Nugi juga tidak mau kalau Gunadi berakhir seperti ibunya dulu.
Nugi memang bersyukur karena Gunadi sudah siuman, hanya saja ia tidak bisa bohong kalau dadanya tetap merasa sesak akan keputusan Gunadi. Namun Nugi juga tidak mau egois, Gunadi hanya tinggal disana, bukan meninggalkan Nugi selamamya. Setidaknya di Pusat Rehabilitasi Kejiwaan, Nugi masih bisa datang sesekali menjenguk Gunadi.
Keputusan ini juga sama beratnya untuk Gunadi. Rasanya ia tidak melakukan kekerasan pada Nugi secara fisik, tapi dengan berulang kali abai dan memilih menyibukan diri dibanding mengurus Nugi dengan benar, Gunadi pikir itu juga kekerasan pada keponakan satu-satunya itu. Dan Gunadi amat menyesal.
Ia selalu membuang jauh-jauh pikiran tentang Nugi yang bawa sial. Tidak, Gunadi tidak mau berpikir demikian. Nugi hanya anak-anak, ia tidak tau apa-apa, ia bahkan tidak pernah minta dilahirkan, hanya dunia saja yang kejam padanya. Selalu Gunadi tanamkan pikiran-pikiran seperti itu. Namun saat titik terendah, Gunadi jadi menyalahkan Nugi atas hancurnya rumah tangga Gunadi, kematian adik Gunadi, dan kebencian orangtua Gunadi.
Pusat Rehabilitasi Kejiwaan ini lah pilihan Gunadi, agar ia bisa jauh lebih waras dan berhenti berpikir seperti itu. Agar ia lebih kuat untuk dirinya sendiri juga Nugi. Karena bagaimana pun, kenyataan kalau Gunadi menyayangi Nugi seperti anak sendiri tidak bisa dipungkiri.
Gunawan dan Nina menolak uang yang diberikan Gunadi untuk keperluan Nugi juga bayaran karena telah mengizinkan Nugi tinggal di rumah mereka. Keduanya menolak, dan meminta Gunadi untuk fokus saja pada rehabilitasinya. Mereka akan merawat Nugi sepenuh hati tanpa meminta imbalan. Karena bagi Gunawan dan Nina, Nugi sudah seperti adiknya Nanda dan kakaknya Gilang, dengan kata lain, anak mereka juga.
Awal-awal mungkin berat, Nugi seperti adaptasi ulang untuk tinggal di rumah Gunawan. Kamar Gilang benar-benar dijadikan kamar Nugi, semua barang-barang penting di rumah dibawa ke rumah Gunawan. Meski ternyata tidak banyak, hanya pakaian, alas kaki dan buku pelajaran saja.
Nanda saat pertama kali masuk ke kamar Nugi di rumah kontrakannya, hanya bisa terdiam. Karena isinya jauh berbeda dengan kamar Nanda. Hanya ada kasur kecil dan lemari yang juga kecil. Tidak ada meja belajar atau rak buku. Disana ia disadarkan lagi, depresi itu nyata.
Untungnya Nugi bertemu dengan keluarga Nanda, yang kini bisa menyediakan semua. Kamar dan kasur yang layak, meja belajar bahkan rak-rakan untuk Nugi menyimpan barang, memang kamarnya bekas Gilang, tapi setidaknya jauh lebih layak dibanding kamar Nugi terdahulu.
"Nanda mana? Belum bangun?"
"Gak tau.." jawabnya pelan, "Emangnya belum?"
"Belum ah perasaan, belum turun. Coba bangunin dulu Gi. Telat nanti dia."
"Oke~" Nugi yang baru turun tangga, langsung naik tangga lagi, melenggang ke kamar Nanda yang masih tutupan pintu. Bahkan Nugi bisa dengar suara AC di kamar Nanda masih menyala. "Naan?" namun dipanggili juga tidak ada sahutan apa-apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/366562606-288-k971978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonflower (BL 18+) [COMPLETE]
Random❝𝑻𝒉𝒆 𝑭𝒂𝒕𝒆𝒔 𝒘𝒊𝒍𝒍 𝒇𝒊𝒏𝒅 𝒂 𝒘𝒂𝒚.❞ Orang bilang, semua akan indah pada waktunya. Entah kapan waktunya juga tidak tau. Pun, memang kata-kata begitu masih berlaku? Mungkin memang hanya sekadar kata-kata saja. . . . ❀ 𝕆ℝ𝕀𝔾𝕀ℕ𝔸𝕃 ℂℍ𝔸ℝ...