"Hidup dengan penuh keindahan" itulah kata yang sesuai untuk Maria Sofia Isabella wanita cantik dengan banyak talenta yang dia miliki serta otak yang cerdas.
Bagaimana jadinya jika semua keindahan yang dimiliki Maria sekarang akan menghilang satu pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sok misterius lo, anak kadal."
"Lo panggil gue apa? Anak kadal? Lo fikir orangtua gue hewan. Dah lah, nggak jadi gue ngajak lo bareng udah ilang niat baik gue." Ucap Favian sambil menyalakan motor dan ingin meninggalkan Maria.
"Ehh... tunggu dulu, kata mamah gue kalo udah ada niat baik tuh harus dilaksanain biar dapat pahala." Ucap Maria dengan muka datar.
"Bilang aja lo mau nebeng sama gue kan, yaudah nih helm nya karena gue anaknya baik hati. Gue bolehin, lo nebeng sama gue walaupun masih agak kesel." Jawab Favian sambil menyodorkan helm yang dia bawa.
"Yaudah kalo lo nggak ikhlas, gue jalan kaki aja." Maria pun berjalan meninggalkan Favian.
"Kek mampu aja lo jalan kaki, ayo buruan keburu telat nih." Favian mengejar Maria dengan motor nya.
"Iya, iya, nyebelin banget sih lo." Jawab Maria dengan kesal.
***
Sesampainya disekolah, Maria pun langsung menghampiri Kyla yang berada tak terlalu jauh dari dia.
"Woii Kyla, pagi pagi udah bucin aja lo."
"Eh, Maria. Hehe sorry, oh iya kenalin ini Eza pacar gue. Dan sayang, kenalin juga ini Maria temen aku dari SMP." Kyla pun mengenalkan pacarnya kepada Maria.
"Salam kenal, nama gue Eza." Ucap Eza sambil mengulurkan tangannya.
"Maria." Jawab Maria dengan singkat, padat, dan jelas tanpa menerima uluran tangan Eza.
"Sayang aku pergi dulu ya, aku ada kelas pagi hari ini. Nanti pulang, aku jemput ya." Ujar Eza dan diangguki oleh Kyla.
"Hati hati, ya. Nanti kalo udah sampai kampus, chat aku."
"Please deh ini masih pagi, nggak usah ngebucin." Ucap Maria dengan sinis.
"Kayak lo nggak bucin aja sama Dhafi." Sahut Kyla.
"Ya seenggaknya gue nggak sealay lo." Jawab Maria yang tak mau kalah.
"Gue nggak alay, ya." Ujar Kyla.
"Iyain aja deh, lagi malas debat gue." Ujar Maria dengan malas dan pergi meninggalkan sahabatnya itu.
***
Maria Pov.
Pagi pagi gue udah disuguhin sama pemadangan yang bikin mata gue rusak, apalagi kalo bukan ngeliat pasangan bucin didepan mata gue.
Disaat gue lagi asik asiknya jalan, gue denger dari ruang musik ada orang yang main gitar. Karena rasa penasaran gue cukup tinggi, gue coba buat ngintip dan gue kaget karena yang main gitar itu adalah si anak kadal alias Favian.
"Whatt?! Ternyata si anak kadal suka main musik, gue baru tau." Ucap gue dalam hati.
"Tapi didenger denger enak juga sih." Ucap gue lagi yang kali ini nggak sengaja malah terucap lewat mulut gue sendiri. Dan saking gue menikmati suara gitar, tanpa gue sadari Favian sudah ada di depan wajah gue.