32. | Salah Paham

176 148 3
                                    

"Hmm, gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm, gue..." ucapan Maria terpotong, ketika seorang wanita tiba tiba menghampiri Favian dan memeluknya.

Favian yang kaget hanya bisa terdiam mematung, ia tak tau siapa wanita yang ada dihadapannya sekarang. Sedangkan, Theo dan Bono segera berlari ke arah Favian dan memisahkan mereka berdua.

"Lo siapa, anjir. Tiba tiba meluk temen gue?" Tanya Bono dengan nada marah.

"Aku Maudy, aku cuman mau bilang maaf aja sama kakak ini karena tadi pagi aku nggak sengaja nabrak dia. Tapi tiba tiba kepala aku pusing dan jatuh, untung aja ada kakak ini yang nangkap aku." Ucap wanita yang bernama Maudy itu.

Maria yang melihat itu hanya bisa terdiam, Favian pun menghampiri Maria dan memegang tangannya. Akan tetapi, Maria menghempaskannya dan pergi meninggalkan Favian.

"Maria, tunggu gue!" Favian berteriak sembari menyusul Maria yang sudah berlari menjauh.

"Favian, tungguin kita! Kalau bukan karena lo, kemungkinan besar temen gue udah diterima." Ucap Bono sembari menatap tajam ke arah Maudy dan pergi mengejar Favian.

***

Ditengah jalan Maria bertemu dengan Malik, ia heran ketika melihat adiknya sudah berlinangan airmata. Malik pun keluar dari mobil dan langsung memeluk Maria, Maria yang dipeluk hanya bisa menangis sesegukan tanpa bisa menjelaskan apapun.

Tak lama kemudian Favian, Theo, dan Bono tiba di sana. Mereka diam dan bingung ingin menjelaskan apa kepada Malik, Favian sendiri hanya tertunduk ketika Malik menatap ke arah nya.

"Lo apain adek gue sampai sesegukan kayak gini?" Tanya Malik ke Favian dengan ketus.

Favian tak bisa menjawab pertanyaan Malik, ia hanya tertunduk sembari menahan marah kepada dirinya sendiri. Ia marah karena tak bisa bersikap tegas dengan wanita tadi hingga akhirnya, Maria menjadi marah dan menangis.

"Kak, Maria mau pulang." Ucap Maria yang masih sesegukan.

Malik pun mengusap kepala Maria.
"Ayo, kita pulang."

Favian yang melihat Maria ingin pergi mencoba menahannya, tapi Malik melepaskan genggaman tangan Favian dan menyuruh Maria untuk segera masuk.

"Selagi lo belum sadar dengan kesalahan lo, jangan harap lo bisa gue izinin buat ketemu sama Maria." Tegas Malik sembari meninggalkan mereka.

***

Selepas pergi nya Malik, Favian terduduk dipinggir jalan trotoar dekat sekolahnya. Ia merenungkan kembali kesalahannya tadi, Theo dan Bono yang menemani nya hanya bisa diam tanpa berbicara sedikit pun.

HARSA {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang