"Chapter 8"

810 92 0
                                    

"Dulu, waktu gw kelas 3 SMP, gw pernah dikunciin di gudang, trus gw di pukulin di bentak pokoknya gw dianiaya di gudang yang gelap itu dan dari situ gw jadi trauma" ucap Devi

"Ouh" jawab Afan

"Tapi sekarang udah hilang belum trauma nya?" Tanya Afan

"Klo udah hilang ngga mungkin gw di sini Afan!" jawab Devi

"Hehehe" Afan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Fan!" Panggil Devi

"Hm" jawab Afan

"Gw kapan pulang?" Tanya Devi

"Klo kata dokter sih, besok Lo udah boleh pulang" jawab Afan

"Ouh" ucap Devi lesu

"Kenapa emangnya?" Tanya Afan

"Bosen" ucap Devi dengan manja

"Mau jalan?" Tanya Afan

"Mau!!" Jawab Devi antusias

"Besok ya klo udah keluar dari rumah sakit" ucap Afan

"Ish" ucap Devi

"Dah lah, males" ucap Devi sambil memiringkan badannya membelakangi Afan

"Kenapa?" Tanya Afan

"Ga tau" jawab Devi

"Ngambek?" Tanya Afan lagi
"Ga" jawab Devi

"Trus?" Tanya Afan lagi

"Ngantuk!" Jawab Devi

"Ya udah, tidur gih" ucap Afan sambil mengelus rambut Devi.

Lalu Afan pergi ke sofa panjang yang ada di dekat ranjang Devi. Devi membalikkan badannya mengarah ke Afan, ia melihat Afan yang sedang fokus menatap handphone nya, lalu ia mengambil handphone nya dan membalikkan badannya membelakangi Afan.

"Ngapain ya!" Guman Devi

"Ck, bosen bet dah" guman Devi lagi

Devi pun memilih untuk menonton Drakor saja.

Afan diam-diam memotret Devi yang tengah asyik dengan handphone nya itu. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, tapi Devi masih asyik dengan handphone nya. Afan berjalan ke arah Devi dan mengambil handphone Devi.

"Ish, Afan balikin!" Pekik Devi
"Tidur" ucap Afan

"Ngga!" Ucap Devi

"Tadi bilangnya ngantuk" ucap Afan

"Apasih, balikin handphone gw!" Ucap Devi

Lalu Afan menaruh handphone Devi di meja dekat ranjang Devi.

"Udah tidur" ucap Afan

"Ck, ngga mau!!" Ucap Devi

"Tidur Dev, udah jam setengah sepuluh tuh" ucap Afan

"Gw mau lihat Drakor dulu, 1 episode aja, habis itu tidur" ucap Devi

"Ngga, tidur sekarang" ucap Afan
Dengan perasaan kesal, Devi pun membalikkan badannya membelakangi Afan.

"Hiks hiks" tangis Devi

Afan yang mendengar suara tangisan pun segera membalikkan badan Devi
"Kenapa?" Tanya Afan

"Gw mau nonton!!" Rengek Devi

"Udah malam Dev, besok lagi ya" ucap Afan lembut

"Ihh, cengeng nya!" Ucap Afan sambil mencubit pelan pipi Devi

"Apasih, siapa yang cengeng, orang gw nangis karna nginget episode Drakor yang tadi gw liat" ucap Devi sambil mengelap sisa air mata nya.

Afan hanya terkekeh melihat nya.

"Udah tidur ya" ucap Afan

Devi pun mengangguk

"Lo tidur dimana?" Tanya Devi

"Sofa" jawab Afan

Devi hanya ber'oh' ria saja.

****

Keesokan harinya.
Hari ini diliburkan karna semua guru-guru akan mengadakan rapat.

"Eughh" lenguh Devi. Devi pun melihat sekeliling nya, ia mencari keberadaan Afan tetapi tidak ia temukan.

"Afan kemana ya? Apa udah pulang?, pulang kali ya, kan dia mau sekolah" ucap Devi

'kok gw jadi nyaman ya klo deket sama Afan, apa gw suka?' batin Devi.

Pintu kamar Devi terbuka.

"Assalamualaikum" ucap Afan

"Waalaikumusalam" jawab Devi

"Loh fan, ngga sekolah?" Tanya Devi

"Ngga" jawab Afan

"Kenapa?" Tanya Devi

"Gurunya rapat" jawab Afan

"Ouh" ucap Devi

#siang hari nya

"Dev, udah semua kan?" Tanya Afan

"Udah kok" jawab Devi

"Ya udah yuk pulang" ucap Afan
"Yuks" ucap Devi

~di mobil Afan~
"Oh ya fan, Lo ngga ditanyain orang tua Lo apa?" Tanya Devi

"Tanyain apa?" Afan berbalik tanya

"Lah kan Lo 2hari ini jagain gw" jawab Devi

"

Ngga, orang tua gw di luar kota ada urusan bisnis" ucap Afan

Devi hanya ber'oh' ria.

"Fan!" Panggil Devi

"Apa?" Tanya Afan sambil menoleh sekilas pada Devi dan kembali fokus menyetir.

"Lo kan udah janji mau ajak gw jalan" ucap Devi antusias

"Besok ya" ucap Afan

"Ck, dasar pembohong" umpat Devi

Afan hanya terkekeh melihat itu.

*Bersambung....*
*Dikit-dikit dulu ya*

Jangan lupa vote..

Support terus Devi Afan
~Dfl~
~Sfl~
~Sa~

Bye bye


Guys vote dong, biar author nya semangat bikin cerita nya, Author capek Lo ngetik masa ngga ada yang vote, ayo dong vote, masa pembaca banyak vote dikit. Ayo dong vote.
Vote ya guys. Vote dari Chapter 1 sampe 8 ya guys, 5vote di setiap chapter nya aja ngga papa, vote dulu ya guys, habis itu author lanjut lagi, jangan lupa vote, klo bisa sih vote sebanyak banyaknya. Hehehe.

LOVE DEFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang