"Chapter 10"

808 77 0
                                    

Pagi hari yang cerah kembali datang menyapa, Devi sangat malas untuk membuka matanya dan karna ia tidur terlalu malam. Dengan malas Devi berjalan ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya. Setelah selesai ia pun memoleskan make up tipis di wajah nya. Ia turun kebawah untuk melakukan ritual sarapan bersama.

"Pagi mal" sapa Devi

"Pagi" balas Mala

"Ini non sarapan nya" ucap bi Siti

"Makasih bi" ucap malvi

Mereka semua makan dengan tenang, tidak ada yang berbicara saat sedang makan.

"Dev, gw izin keluar ya" izin Mala

"Mau kemana? Sama siapa?" Tanya Devi

"Ga tau sih Rakha ngga kasih tau mau kemana, sama Rakha kok" jawab Mala

"Ouh, jangan-jangan mau diajak ketemu ortu nya Rakha" ledek Devi

"Paan sih, eh btw gw cocok ngga pake ini?" Tanya Mala

"Cocok kok, cantik, btw baju sapa?" Ucap Devi dan diakhiri dengan kalimat tanya

"Dari nenek gw" jawab Mala

"Ouh" balas Devi

Lalu Mala pun bergegas untuk ke rumah Rakha menggunakan motor nya. Devi yang bingung mau ngapain, ia memutuskan untuk duduk di ruang tamu sambil bermain handphone nya.

"Non, bibi permisi dulu ya non, mau beli bahan-bahan dapur" pamit bi Siti

"Iya bi" balas Devi sambil tersenyum

"Permisi non" ucap bi Siti

Devi pun mengangguk sebagai jawaban. Beberapa menit kemudian...

Tok... Tok... Tok...

"Assalamualaikum" ucap seseorang

"Waalaikumusalam, sebentar" ucap Devi

Devi pun segera membukakan pintu.

"Afan!" Ucap Devi

"Hai" ucap Afan

"Ngapain?" Tanya Devi

"Mau ngajak Lo jalan" jawab Afan

"

Ouh, bentar ya gw prepare dulu" ucap Devi

Afan hanya mengangguk.

Setelah beberapa menit lamanya Devi pun keluar dan menghampiri Afan.

"Maaf ya lama" ucap Devi

"Ngga kok" bales Afan

Lalu Devi dan Afan pun berjalan ke arah motor Afan.

"Kita mau kemana?" Tanya Devi sambil memasang helm.

"Ke suatu tempat" jawab Afan
Devi hanya mengangguk saja.

Devi dan Afan pun segera keluar dari pekarangan rumah Devi. Setelah beberapa menit kemudian motor yang ditumpangi Afan dan Devi pun berhenti.

"Kok berhenti? Udah sampe?" Tanya Devi

"Belum sih, bentar lagi" jawab Afan

"Trus kenapa berhenti?" Tanya Devi lagi.

Afan mengeluarkan kain.

"Lo pake ini dulu ya" ucap Afan

"What?" Ucap Devi

Lalu Afan pun memakaikan kain itu di mata Devi. Devi hanya bisa pasrah.

"Diem ya" ucap Afan

Devi pun menurutinya. Lalu Afan pun menaiki motor nya, dan menarik tangan Devi.

"Pegangan" ucap Afan

"Hm" ucap Devi

Setelah beberapa menit kemudian, mereka sampai di taman. Taman itu sudah dihiasi dengan bunga bunga, balon balon, dan juga ada tulisan yang bertuliskan nama DEVI disana.

Afan menuntun Devi menuju taman itu. Setelah sampai Afan meninggalkan Devi di taman itu beberapa menit.

"Fan! Udah sampe belum?" Tanya Devi

"Gw buka ya!" Lanjutnya

'kok ngga ada jawaban sih? Afan kemana ya? Buka ngga ya? Ah buka aja lah' batin Devi

Lalu Devi membuka penutup mata nya itu, ia terkejut dengan apa yang ada disana. Afan datang dari belakang Devi, dan duduk untuk bernyanyi sambil memainkan gitar.

Lagu: by GIBRAN
Aku jatuh cinta pada Bintang...
Bintang yang berada di matamu...
Senyum mu manis...
Tawa mu merdu...
Awalnya ku ragu tapi tatapanmu...
Membuatku yakin...
Ku akan mengejar mu..
Kan ku gapai semua atensimu
Hingga kamu melihat ke arah ku
Yang sudah lama berada dibelakang ku
Bintang ku yang sulit ku gapai
Ku tunggu kau jatuh ke pelukan ku
Hingga kau jatuh cinta pada ku

Afan menyanyikan lagu itu dengan merdu. Lalu Afan memegang kedua tangan Devi dan Afan berjongkok didepan Devi.

"Pernah ku kira cinta hanya dalam dongeng saja, tapi sekarang ku rasakan cintaku padamu. Pernah ku simpan rasa ini, kini ingin ku sampaikan kepadamu bahwa aku mencintaimu. Kau lah cinta sejatiku yang membuat hatiku berdebar. Aku ingin menjadi yang terakhir untuk mencintaimu dengan tulus. Aku tau pertemuan kita tidak lah lama, tapi itu mampu membuat ku jatuh cinta padamu. Seiring berjalannya waktu cintaku padamu semakin membesar. Kamu pantas mendapatkan yang terbaik, seseorang yang akan mendukungmu tanpa batas, membiarkanmu tumbuh tanpa batas, dan mencintaimu tanpa akhir. Apakah kamu akan membiarkan aku menjadi orangnya? Aku mencintaimu Devi aku ingin terus bersamamu, maukah kamu menjadi milikku?" Dan pada akhirnya Afan menembak Devi.

Devi tak menyangka bahwa Afan akan menembaknya, air matanya mengalir karna terharu. Ia melepaskan genggaman tangan Afan. Lalu ia berlari pergi.

•Kira kira Devi Nerima ngga ya?
•Pantau terus ya....

*Bersambung....*
*Dikit-dikit dulu ya*

Jangan lupa vote..

Support terus Devi Afan
~Dfl~
~Sfl~
~Sa~

Bye bye


Vote nya min 5 ya, baru author lanjut lagi

LOVE DEFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang