In The Midst of Alapilv

Saat Kau Ada di Sisi

07.17 AM

"Michael Sayang..." –Taslim terbangun dari tidurnya lalu duduk, meletakkan kepala Michael di pahanya.

"Iya Sayang.." –Michael menjawab pelan, tapi masih terlelap.

"Jangan sampai kamu tahu, kalau aku belum sepenuhnya melupakan Sonya. Bagaimana caraku menghapusnya? Barusan aku mimpi buruk, kamu kecewa padaku karena masih sering menyebut nama Sonya."

Benar, Taslim belum bisa merelakan Sonya. Hanya dengan Sonya, Taslim selama ini mampu menjalani tahun terbaiknya dengan kehidupan yang normal. Selama itu pula Taslim tak pernah merasakan sakit, karena tak pernah dia rasa. Keadaan yang di alami Taslim sekarang, telah mengubah hidupnya secara drastis. Kini Taslim jatuh sakit, menderita penyakit yang telah ada dalam dirinya selama bertahun-tahun tanpa dia sadari. Penyakit ini, seperti bersembunyi dalam dirinya, menunggu untuk muncul.

Sepanjang waktu bersama Sonya menghabiskan waktu berdua dengan untuk saling mengeksplor hasrat seksual liar yang keduanya miliki. Sudah jelas-jelas keduanya takkan mungkin di satukan kembali, momen-momen itu kian membayangi Taslim hingga terbawa ke dalam mimpi seolah seperti video yang sedang di replay. Meskipun secara intim keduanya terikat, bukan berarti perasaan satu sama lain bisa terkoneksi, berarti hanya sekedar nafsu yang tersalurkan tapi secara emosional dan komitmen Taslim dengan Sonya takkan bisa dipaksa untuk sejalan. Sebenarnya Taslim juga tak mau Michael sampai tahu hal ini, bisa-bisa nanti berburuk sangka, maka Taslim berusaha keras untuk menjaga rahasia ini dari Michael, takut bahwa kebenaran ini akan merusak hubungan mereka.

'Kamu hanya menjadikanku pelampiasan, pelarian dari rasa sakitmu akibat perceraian. Harusnya aku menjauhimu dan mengembalikanmu pada Bu Sonya. Daripada aku harus jadi budak murahanmu, lalu terjebak ke dalam situasi bodoh seperti ini. Buang-buang waktu saja dengan si kriminal bajingan, sebaiknya kamu kejar wanita impianmu itu! Selagi kalian masih hidup'.

Setelah itu Michael pergi, meninggalkannya setelah merusak seluruh lukisan yang telah Taslim buat selama ini. Mimpi barusan yang telah membangunkannya tadi, selain suara ketukan keras yang memanggil namanya. Suara keras itu disertai dengan ketukan berisik pada besi sel penjara yang berasal dari seorang wanita, dari suaranya terdengar dari seseorang yang hampir seminggu tidak menampakkan diri.

~