Lembaran Baru

10 3 0
                                    

Mendung tak berujung bulan Desember tak membuat perasaan Michael ikut mendung, karena ini adalah momen yang tepat untuknya menunjukkan dedikasi yang tinggi pada minat dan bakatnya di bidang otomotif dengan mengorbankan 1/4 aset hartanya. Bengkel kecil yang nangkring di depan rumahnya sekarang di kembangkan jauh lebih baik, seminggu lebih bengkel kecil itu pindah lokasi di tempat yang lebih luas dan jauh lebih bagus di tambah ia mempekerjakan 3 karyawan baru lulusan SMK teknik sepeda motor. Thunder yang semula hanya pengangguran mengandalkan kedua orang tuanya sekarang turut bekerja bersama Michael, terlebih lagi ia berencana menikahi Sonya. Tentunya Thunder sukses besar setelah merebut Sonya dari Taslim, si mantan suami.



"Thunder! Thunder! Jangan melamun, itu beresin oli kotornya udah penuh buruan diganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thunder! Thunder! Jangan melamun, itu beresin oli kotornya udah penuh buruan diganti." -Michael menepuk bahu Thunder.

"Bagaimana aku tidak melamun? Sebentar lagi aku bisa menikahi Mbak Sonya, cewek yang sudah aku idam-idamkan sejak sekolah." -Thunder tak bisa mengalihkan lamunannya dari Sonya dan sulit fokus bekerja.

"Aku tahu kamu senang karena akan menikahi Mbak Sonya, tapi kamu harus bisa membedakan kapan waktu untuk bekerja dan kapan waktu untuk berkhayal."

"Baiklah, Michael. Aku akan lebih fokus. Chill Man!"

Hari ini mereka memiliki empat motor pelanggan untuk dikerjakan. Ada motor yang perlu ditambal ban luar dan dalam, ada yang perlu ganti oli, ganti aki, dan ada juga satu motor yang perlu diganti banyak spare part nya. Meski pekerjaan di bengkel adalah sumber penghasilan utama Michael, dia tidak melupakan pentingnya pendidikan. Sebagai mahasiswa jurusan hukum psikologi yang sudah memasuki semester lima. Michael memang menghadapi tantangan. Dia harus menyeimbangkan antara kuliah dan pekerjaannya di bengkel.

Tidak hanya itu, dia juga harus menghadapi konsekuensi dari memberikan kesaksian dalam kasus Taslim yang melibatkannya. Karena keterlibatannya dalam kasus tersebut, dia harus melewatkan Ujian Akhir Semester (UAS) untuk semua mata kuliah. Kemarin Michael memutuskan untuk berbicara dengan dosen kepala program studi. Menjelaskan situasinya dan meminta maaf karena tidak bisa hadir di UAS. Dosennya memberi Michael kesempatan untuk mengikuti ujian susulan.

~


"Thunder, kita tutup lebih awal. Aku ada UAS susulan sore ini, semua matkul." -Michael segera membereskan peralatannya.

"Oh ok, kabari entar kalau mau buka lagi bengkelnya. Aku ada di rumah Mbak Sonya kamu nyusul aja kalau udah pulang." -Thunder menaikkan kedua alisnya.

"Gak usah, pasti kalian sedang bercumbu ria mesra-mesraan. Gak perlu buka lagi, capek aku." -Michael berkemas mengambil tas nya dan segera berangkat.

"Yuk barengan! Kalau mau ku bonceng." -Michael memanaskan mesin motor dan membonceng Thunder.

"Gas lah, aku capek jalan kaki."

In The Midst of AlapilvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang