Perubahan Judul
M : HERMAFRODIT
⭐vote, before you read it
𝗜𝗡 𝗧𝗛𝗘 𝗠𝗜𝗗𝗦𝗧 𝗢𝗙 𝗔𝗟𝗔𝗣𝗜𝗟𝗩
*berarti ; Di Tengah-tengah Alapilv
Alapilv merupakan singkatan dari kata:
𝘢𝘭𝘢𝘵𝘪 𝘱𝘪𝘭𝘷𝘦𝘴 (bahasa Estonia) yang berarti selalu mendung, ter...
Terdengar suara dari seorang pria memanggil namanya begitu keras dari atas pohon apel. Melya tengah duduk bersebelahan dengan Michael di jam istirahat, di kursi panjang tepat di bawah pohon trembesi, mereka tengah membaca buku fiksi ilmiah SIHIR yang Michael miliki. Suara itu berasal dari Rian, ia pun turun dari dari dahan yang barusan di dudukinya, Rian sempat mengira Melya dan Michael tengah bermesraan sebab jarak antar mereka berdua begitu dekat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mel, Bang Rian tuh!" –Michael pergi begitu saja tanpa melihat atau menyapa Rian terlebih dahulu.
"Harusnya aku tak perlu menampakkan diri disini."
"Melya. Kamu ngapain berduaan sama dia? Dia itu manusia gak punya gender."
"Dia temanku. Hah? No gender? What?"
Melya menunjukkan ekspresi mengejek pada Rian. Memutar mata dan mengenggam lengan bajunya. Beberapa mahasiswa/i begitu memperhatikan keduanya, Rian mengajak Melya pergi dari situ dan pindah ke depan aula yang agak sepi.
"Gak jelas dia itu cewek atau cowok. Aneh kan?"
"Jangan jelek-jelekin dia ya! Sampai bawa-bawa hal sensitif itu segala."
"Iya aku tahu. Dia makin jadi cowok loh, aku cemburu kamu dekat sama dia. Terlalu dekat kalian, bisa saja kamu berselingkuh. Michael itu penyebab hubungan Pak Taslim kandas dengan Bu Sonya. Perebut laki orang kan? Terlebih dia juga laki."
"Sok tahu kamu, emang dari awal mereka mau pisah. Aku lebih tahu ya."
"Melya, kita sudah di jodohkan masa kamu tidak ingat? Sama-sama kita harus saling membatasi diri dengan lawan jenis."
Rian dan Melya telah bertunangan selama hampir setahun. Karena itu, Rian agak membatasi Melya, khawatir dia akan berpaling ke orang lain, termasuk Michael, yang merupakan teman sekelasnya. Sejak awal semester, Michael dan Melya sudah cukup akrab di kelaskelas, walaupun kadang-kadang. Di kelas semester 5 ini, hanya ada 7 murid: 3 laki-laki dan 4 perempuan. Namun, hanya Michael dan Melya yang cenderung menyendiri dan jarang bergaul dengan murid lainnya, tanpa alasan yang jelas. Terutama Michael, sejak dia menjalin hubungan dengan Taslim, semakin dijauhi oleh yang lainnya. Awalnya semuanya biasa saja, tetapi situasinya berubah. Sementara itu, Melya, si penyendiri, hanya suka bergaul dengan Michael dan pacarnya sendiri, Rian yang jadi kakak tingkatnya di semester 7.
"Mel, apa kamu suka pada Michael? Sepertinya dia lebih baik dari diriku."
"Tidak. Kami hanya berteman biasa, Rian~"
"Aku percaya padamu, Melya. Ini demi orang tua kita sebab kita sudah di jodohkan."
Melya mengangguk mengiyakan, Rian juga menganggukkan kepalanya dan sedikit tersenyum lalu pergi masuk ke kelasnya. Bel masuk pun berbunyi, Melya sedari tadi masih melihat Rian sampai masuk ke dalam kelas. Michael juga masuk ke kelas di susul Melya di belakangnya. Perkuliahan di jam kedua telah berlangsung, mata kuliah di semester 5 kali ini ialah advokasi yang sedikit membahas kasus Taslim. Beberapa mahasiswa/i menatap ke arah Michael, namun tak lama Pak Heru mengganti topiknya ke materi dengan menepuk tangannya sekali.