Perubahan Judul
M : HERMAFRODIT
⭐vote, before you read it
𝗜𝗡 𝗧𝗛𝗘 𝗠𝗜𝗗𝗦𝗧 𝗢𝗙 𝗔𝗟𝗔𝗣𝗜𝗟𝗩
*berarti ; Di Tengah-tengah Alapilv
Alapilv merupakan singkatan dari kata:
𝘢𝘭𝘢𝘵𝘪 𝘱𝘪𝘭𝘷𝘦𝘴 (bahasa Estonia) yang berarti selalu mendung, ter...
Pagi ini, matahari menampakkan diri dari balik cakrawala secara sembunyi-sembunyi terhalang awan abu-abu yang mendung. Cahayanya mampu menembus jendela kamar Michael, mencoba membangunkannya dari tidur lelap. Namun, Michael masih terlelap dalam tidur telanjangnya yang terbungkus selimut tebal, terlebih gerimis di luar yang menambah nyaman tidur pagi ini. Perjalanan panjang dari kota Blancheur yang baru saja ia lalui masih meninggalkan jejak lelah di tubuhnya.
Alarm di ponsel berbunyi, menandakan bahwa jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Itu berarti, 1 jam lagi perkuliahan pertamanya di semester 5 dimulai. Michael meraih ponselnya dan mematikan alarm tersebut. Cepat-cepat ia mandi, menyalakan shower hangat yang mengguyur kepalanya turun ke bawah tubuhnya. Saat menyapukan sabun pada area paha, terasa sakit dan ada sedikit lebam merah keunguan. Ia mencoba mengingat apa yang mungkin menyebabkan lebam itu.
Apakah itu akibat perjalanan panjangnya dari kota Blancheur?
Atau karena Taslim yang terlalu keras menekan pahanya saat bercinta?
Kemarin bahkan mereka sama sekali tak bercumbu ataupun melakukan seks, waktunya terlalu singkat untuk mereka bersama karena telah dibatasi. Lebam ini baru muncul pagi ini dan agak ngilu ketika disentuh.
"Ssh~ Aw, pasti aku kecapekan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Michael menaiki motornya dan memacu gas untuk di panaskan sebentar, lalu berangkat menuju ke kampus menggunakan motor matic bekas yang dibelinya dari Thunder yang tidak membutuhkannya lagi dan ada beberapa kerusakan di beberapa bagian. Daripada motor itu tidak terpakai, lebih baik ia membelinya dan memperbaiki kerusakan yang ada. Selama perjalanan Michael melihat langit tak kunjung menunjukkan dirinya sudah pagi, musim panas tak kunjung datang beberapa hari ini. Sekilas Michael melihat Melya di sisi kirinya, tepat di depan lampu lalu lintas yang tengah merah. Melya mengendarai motor gede yang pernah dia perbaiki hari itu.
Tapi Melya tak membalas sapaannya dengan bilang 'hai' juga, hanya melambaikan tangan dan menyalakan klakson. Tak lama lampu pun sudah hijau, Melya lebih cepat melajukan motor jauh dari Michael. Padahal tadi pagi baru saja mereka pulang bersama di kereta, sekilas Michael melihat matanya Melya agak sembab seperti habis menangis.
Akhirnya tibalah Michael di kampus setelah 2 menit di jalan, laju motornya lebih lambat saat masuk melewati gerbang yang terbuka otomatis. Ia memarkirkan motornya dekat dengan kelas, tepat di samping motor Melya terparkir, kali ini Melya tidak langsung masuk ke kelas, ia ke kantin terlebih dahulu. Terlihat tengah membeli 2 donat coklat dan kopi panas 1 cup, Michael hanya melihatnya sekilas dan masuk ke kelas yang masih kosong dan langsung meletakkan tas nya. Tak lupa menyapu lantai kelas yang agak kotor, pintu pun terbuka ternyata itu Melya yang masuk sendirian sambil membawa makanan dan minumannya. Ia menawarkan salah satu donatnya untuk Michael.