quality time

98 9 1
                                    

Tepat pukul 12 siang Jaemin tengah menunggu Sakuya di parkiran sekolah elit tempat adiknya menuntut ilmu.

Tiba tiba sebuah moge berhenti di samping mobil Jaemin lalu sang pengendara membuka kaca helm full face nya.

"Oi Jae"

Jaemin menggeplak helm yang di pake temannya

"Ngapai parkir di tempat mobil ajir" ucapnya tapi Haechan hanya tertawa dan menggendikkan bahu

2 moge dan tiga mobil datang memasuki kawasan parkiran dan kendaraan itu tak asing bagi keduanya.

Yang membawa mobil adalah Mark, Chanle, dan Jisung.

Sedangkan dua moge di kendarai oleh Jeno, dan Renjun.

Mereka mengobrol ringan dan mempertanyakan kenapa Chenle ikut padahal kan dia anak tunggal.

"Gue mah cuma ngikut Jisung doang" itu jawaban yang sama setiap dia di tanya.

Dari arah pintu utama sekolah terlihat 6 remaja yang tengan tertawa entah membahas apa yang pasti sangat asik bahkan tawanya tampak begitu lepas.

"Kalian, di sini" ke tujuhnya melambaikan tangan di susul larian kecil 6 remaja tanggung itu

"Kalian begitu asik sampai hampir melewati kami" ucap Jeno dan hanya di jawab anggukan saja.

Mereka pun segera tancap gas meninggalkan lingkungan sekolah yang ramai oleh murid di jam pulang sekolah ini.

.
.
.

"Sakuya mau pergi belanja ??" tanya Jaemin memecah keheningan yang di tutup lagi kick it dari sebuah boyband terkenal korea selatan.

"Ok, Kuya juga ingin habiskan satu minggu ini dengan bersenang bersama" jawaban Sakuya membuat Jaemin sakit apa lagi senyum manis yang di berikan oleh Sakuya seolah memaksanya untuk tinggal.

Jika boleh memilih Jaemin lebih ingin tinggal dan mendampingi setiap pertumbuhan Sakuya dari pada harus pergi dan membiarkan adiknya menjalani semua sendirian tanpa di dampingi siapapu.

'Tak apa Jaemin Ayah pasti akan pulang satu bulan sekali, ini demi dia demi masa depan Sakuya' Jaemin membisikkan dalam hatinya berusaha menyakinkan.

Mulai hari ini setiap detiknya akan sangat berharga.

.
.
.

Mobil memasuki parkiran bawah tanah mall.

"Beli apapun Abang akan membelikannya" ucap Jaemin sebelum keluar.

Sakuya menatap sekeliling sambil memikirkan apa yang akan di belinya.

"Abang aku akan ke sana"

Jaemin mematung pandangannya tak lepas dari sang adik dengan wajah kaget

Sejak kapan Sakuya mengganti panggilannya ?.

"Abang aku rasa ini cocok untukmu" Jaemin menghampiri Sakuya lalu melihat hoodie yang di tunjukan adiknya.

Hoodie hijau muda polos yang tampak sederhana namun bermerk

"Kamu yakin Abang cocok memakainya ??, ah sepertinya kamu cocok memakai ini" Jaemin mengarahkan hoodie maroon pada Sakuya dan di terima dengan senyum mengembang.

"Aku akan mengambilnya, Abang juga"

Jaemin mengikuti langkah adiknya yang kini memasuki toko parfum.

Sakuya mencoba beberapa parfum tapi tak cocok dengan nya.

"Kamu mencari ini ??" Jaemin datang dengan botol kaca parfum bermerk dengan harum permen karet yang tidak menyengat.

Senyum Sakuya terbit saat melihat botol kaca berbentuk kotak itu

[1]My Anggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang