Minjae

91 5 1
                                    

"Together and forever"

Little anggle.
.
.
.
.
.

"Hai kalian"

Ke enam remaja itu menoleh pada satu remaja dengan seragam berbeda.

Sion,Yushi, dan Riku berdiri
"Murid baru ??" tanya Yushi dengan senyum ramah

"Iya, boleh aku bergabung ??" mereka mengangguk kompak tidak keberatan sama sekali.

Merekapun duduk melingkar
"Siapa namamu ??, dari sekolah mana ??, kenapa pindah di tahun ajaran akhir ??" pertanyaan Ryo di angguki Sakuya

Remaja itu memaklumi kedua adik kelasnya
"Kenalkan aku Wong Minjae, aku ikut pertukaran pelajar dari Jepang karena sepupuku yang meminta" jawab remaja yang mengaku bernama Minjae.

Sakuya tampak berbinar
"Ayahku juga dari Jepang, senang bertemu denganmu namaku Nakamoto Sakuya aku suka roti dan aku yang paling imut"

Junkyu yang tak sengaja lewat pun tersenyum lalu menyempatkan diri mencubit pipi gembil Sakuya.

"Mirip Kak Jae ya hmm" Junkyu adalah adik kelas Jaemin dulu dan kini dia menjadi pelatih basket.

"Iya dong kan aku adiknya masa gak mirip" jawaban Sakuya membuat mereka gemas padahal suaranya berat tapi ekspresinya imut.

"Adiknya Bang Jaemin ??" pertanyaan dari Minjae membuat suasana jadi agak tegang pasalnya mereka bingung dia tau dari mana.

Minjae yang merasaka hawa dingin pun segera klarifikasi.
"Aku sepupu Xiao Chenle, kalian kenal dia kan ??"

Junkyu sudah pergi lebih dulu tadi karena di panggil anak lainnya.

"Bagaimana bisa kau kan Jepang tapi Kak Lele itu China" sangah Ryo

Minjae terkekeh gemas
"Iya tapi kan kalau ibuku orang China menikah dengan orang Jepang dan tinggal di Jepang lalu aku lahir jadi aku orang mana ??, eh paham kan ?"

Sakuya menjentikkan jarinya
"Seperti bunda dan tou san" mereka mengangguk.

.
.

Setelah pertemua di lapang basket mereka kini berkumpul di rumah Sakuya.

"Jadi Kak Min apa punya kabar dari Kak Chenle ??" tanya Jaehee

"Minggu lalu dia menghubungiku dan menyuruhku ikut pertukaran pelajar, aku juga di suruh tinggal di runahnya, dia memberi banyak uang dan..." Minjae mengambil nafas berat

"Dan kemarin aku mau memberi kabar tapi nomornya tidak aktif, nomor korea, china, dan jepangnya juga, termasuk nomor indonesianya." final Minjae dengan helan nafas sedih.

Ke tujuh remaja itu menatap langit langit bahkan televisi atau playstation pun tidak lagi menarik.

"Apa perlu menghubungi orang tua kita ??" tanya Minjae ragu

Sakuya menggeleng
"Jangan, ayo hidup tanpa bergantung pada Abang kita"

Malam itu mereka tidur di ruang tamu rumah Sakuya dengan alat komunikasi yang berjejer di atas meja.

Drttttt.....

Yushi menggerjap dengan separuh jiwa yang belum berkumpul dia mengambil ponsel yang menyala.

"Halo ??"

Yushi melihat teman temannya tertidur begitu lelap dengan wajah lelah, menoleh pada jam ternyata baru pukul 2 malam .

"Halo siapa ya ??, aku tidak punya banyak waktu" tanya Yushi lagi.

Tak lama suara di sebrang sana membuat Yushi terdiam.

"Apa kabar ??"

Suara asing tapi berhasil membuatnya merasa dejavu.

"Kau siapa ??"

"Sakuya suaramu terdengar berbeda, apa hanya perasaan ya ??"

"Siapa ini ??" Yushi mulai waspada.

"Kamu lupa siapa aku ??, di mana Abangmu hmm ??, apa kau bisa menghubunginya ??"

Yushi menggengam erat ponsel Sakuya lalu beranjak menjauh agar tidak membangunkan yang lain.

"Bicara saja kau ini siapa jangan buang waktuku" Yushi berusaha tenang

"Ucapanmu lebih mirip Haechan, apa adiknya juga di sana ??, ah aku lupa Haechan mirip Jaemin dua orang yang keras kepala"

"Jangan membawa orang lain, katakan saja"

"Aku hanya ingin tau kabarmu dan yang lainnya itu saja"

"Hei-"

Telfon terputus sepihak membuat Yushi geram.

.
.
.

Orang aneh itu terus terbayang dalam benak Yushi menambah beban fikirannya.

"Kak Yushi ada apa ??" Sakuya duduk di samping Yushi memperhatikan ke lima temannya yang tengah berenang.

"Hanya lelah" jawabnya jujur.

Entah mengapa dia hanya nyaman bercerita pada si paking muda Sakuya, Sakuya bisa tiba tuba dewasa dan bijak di waktu tertentu.

"05" ucap Sakuya sebelum bergabung dengan yang lainnya.

Yushi tersenyum dan mengangguk paham.











Halo, seperti biasa pendek soalnya stuck dan lagi sedih mikirin besok.

Eh btw besok tanggal 16 kan ya ??.

Gitu aja kebatutan Zero memang garing.

Thanks udah baca jangan lupa voite dan komen nya.

11.16 wib
Minggu-14-04-2024.

[1]My Anggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang