flashback | 7 bokem

473 28 0
                                    

"Pak pak pak, tolongin pak itu teman saya masuk waduk dekat balai kota"

Susana sore yang biasanya di gunakan untuk menikmati se cangkir kopi sambil membaca koran di teras rumah berubah menjadi kehebohan yang luar biasa.

Siapa sih yang gak kenal Seo Haechan anak berumur 10 tahun yang banyak tingkah dan super aktif di komplek petumahan WNA Neohome?.

Sepertinya hampir semua warga tau termasuk warga perumahan lain karena Haechan anaknya sokab jadi banyak teman.



Langit sudah berubah dari biru muda ke semburat jingga, warga masih stay di dekat waduk yang kedalamannya sekitar 3 meter

Tim sar kepolisian tengah mencari sosok anak bernama Seo Haechan dan Nakamoto Jaemin.

Kenapa Jaemin juga ??. Jawabannya karena Jaemin lebih dulu nyebur mencari Haechan sebelum Tim sar datang dan sampai kini tak satupun di temukan.

Beberapa warga mulai pulang karena hari yang mulai gelap dan hanya bisa menunggu kabar baik dari Tim

"Udah sore nih gimana ??"

"Kita cari di tempat lain aja siapa tau mereka terdampar"

"Boleh juga"

Begitulah kira kira obrolan antara dua anak di antara lima anak lelaki yang masih khawatir pada kawannya yang hilang.

Akhirnya mereka mencari di beberapa tempat dan tempat terakhir adalah hutan dekat perumahan.

"Berhasil ??"

"Iya"

"Bagus hehe, seru juga ternyata"

"Lain kali kita harus kayak gini lagi biar gak pada sok sibuk"

"Hum, kayaknya udah mau malam deh jadi ayo pulang"

Di sisi lain Tim sar masih mencari di sekitar waduk sedangkan warga dan beberapa polisi mencari ke setiap penjuru perumahan untuk mencari 5 anak lain yang tiba tiba hilang.

"Jangan jangan mereka di culik lagi" ucap Johnny cemas.

"Udah malem ini pasti Yoona marah" gerutu Yuta.

"Bikin khawatir aja" kesal Yangyang

Bukannya khawatir mereka para Ayah muda yang masih terus mengarahkan senter ke sana kemari malah menggerutu kesal.


Sedangkan....



Di sebuah rumah pohon berdinding kayu tepatnya di sekitaran hutan 7 anak duduk sambil menikmati camilan ringan.

"Menurut kalian meteka bakal gimana kalo tau ??" Renjun membuka suara

"Hmm, marah mungkin" jawab Jaemin acuh tak acuh

"Jaem, bagaimana adikmu ??, apa bertambah tinggi ??" tanya Chenle.

Jaemin mengendikkan bahunya.
"Tidak, baby Kuya semakin bulat" jawabnya polos

"Seperti apa ??, apa seperti bola basketku ??" tanya Chenle lagi sambil mengangkat bola basketnya

"Bukan tapi seperti bakso yang besar itu loh yang lagi pilar" ucap Jaemin gemas

"Bukan pilar tapi piral" Mark membebarkan walau salah juga.

"Salah ya ampun, yang benar itu Viral" Haechan mengoreksi dengan benar.

Jisung yang bosan mulai mengantuk karena jam tidurnya adalah jam delapan malam dan ini sudah jam tujuh lewat.

"Udah kenapa ribut hal gituan ??, ayo pulsng Jie ngantuk" lerai Jisung jengah.

Mereka sepakat pulang ke runah tapi ternyata sial di pertengahan jalan mereka bertemu orang orang yang mencarinya.

Para warga dan Tim sweatdrop melihat siapa yang kini berdiri dengan sehat dan baik di depan mereka bahkan bersih tak ada bekas menyebur atau risak.

Cengiran khas penuh makna terpampang di wajah mereka membuat para Ayah menghela nafas menahan emosi.

"Kalian dari mana saja ??" tanya kepala desa.

"Itu...itu.., kami minta maaf atas keributan ini" ucap Mark sebagai yang tertua satu tahun.

Akhirnya Ayah Chenle membagikan uang kepada warga yang ikut mencati sebagai permintaan maaf dan terimakasih.

Berapa kali mereka di marahi pun anak anak hanya akan mendengarnya sebagai angin yang lalu saja.

Masuk telingga kanan keluar telingga kiri di tambah pembelaan dari Ibu mereka yang membuat sang Ayah pusing.

"Jaem, lain kali jangan gitu lagi" omel Yuta di meja makan.

Jaemin menunduk takut tak berani mendongak
"Maaf" lirihnya.

"Ish, udah lah jangan keras gitu" Yoona menggomeli Yuta membuat Jaemin tersenyum senang dalam diam.

Setelah makan malam selesai Yuta, Yoona, Jaemin, dan baby Sakuya berkumpul di ruang keluarga katanya untuk membicarkan hal penting.

"Bunda sama Ayah harus pergi ke cabang Jepang ada urusan perusahaan, kamu jaga Sakuya ya ??"

Jaemin meghela nafas menengah lalu melirik bayi dalam gendongan sang Bunda

'Gak ada salahnya'.

"Hmm....., ok Jaemin bakal jaga baby 07 L"

Kening pasangan itu mengeryit penuh tanda tanya

"07 L ??"

"Huum, 2007 line nya".

[1]My Anggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang