Sakuya

150 6 1
                                    

Yushi itu seperti Haechan dan Sakuya itu seperti Jaemin

Jika Haechan dapat mendengar keluh kesah teman temannya termasuk Mark dan tidak mengeluh pada siapapun kecuali Jaemin maka Yushi juga bisa mendengar semua keluh kesah sahabatnya termasuk Jaehee yang sulit bicara dan dia akan berkeluh kesah hanya pada Sakuya.

Jaemin bisa mendengar dan menasehati mereka semua mulai dari yang sulit bercerita seperti Haechan dan Renjun sampai yang mudah cerita seperti Chenle dan Jisung.

Sakuya dia pendengar dan penasihat yang baik bagi siapapun yang mau curhat padanya termasuk Yushi yang menyimpan banyak beban.

Jaemin maupun Sakuya mereka bukanlah orang yang mudah bercerita pada siapapun termasuk sahabat dan keluarga, Jaemin akan curhat pada Sakuya dan begitupun sebaliknya.

.
.

Minjae melamun di balkon menatap lurus ke bulan, malam sudah larut tapi matanya tak mengantuk.

"Gege, jangan bercanda Minjae di sini masa Gege ilang ?, Gege udah lama benget gak ketemu 15 tahun cukup untuk merubah banyak hal kan ??, Minjae ingin tau perubahan Gege jadi pulanglah, kepada kami."

15 tahun berlalu begitu lambat bagi Minjae semenjak Chenle pindah ke Indonesia.

"Gege Minjae ikut"

"Tidak Minmin di sini ok ??, jaga Ayah sama Ibu"

"No, Minjae mau sama Gege"

Chenle tersenyum senyuman indah yang selalu terbayang dalam benak anak kecil itu.

"Kalo Minmin nurut nanti Gege bawa Minmin deh"

Minjae mendongak dengan mata berkaca yang mulai berbinar.

"Benarkah ??, Gege janji ??"

"Janji, inget loh jaga makannya, jangan begadang, jangan nugas terlalu keras, kamu udah hebat jangan di paksa menjadi lebih dari kepasitasmu ok ??, pokoknya Gege sayang Minjae"

Ingatan sebelum Chenle pergi selalu datang membuatnya agak stres selama 5 tahun lalu dia mulai terbiasa setelahnya.

"Sama aja gak sih Ge ??, Minjae di sini Gege gak ada"

.
.

Renjun memang emosian tapi bagi Ryo Renjun orangnya sabar apa lagi jika Ryo berbuat kesalahan.

"Abang mah gini mulu, mau sampai kapan ninggalin ??, gak cukup waktu itu pergi bertahun tahun ??, se ingin itu kalian ninghalin kita gitu aja ??" Ryo meremat bantal emosi.

"Abang jahat, Ryo tau Ryo nyebelin, bikin abang marah mulu, jahilin abang, tapi kan Ryo sayang abang, Ryo pengen di perhatiin tiap abang sibuk sama laptop atau canvas"

Ryo menatap langit langit kamar Sakuya yang di hiasi hologram galaxy, mereka berdua satu kamar .
"Ryo kangen kayak dulu lagi, kangen ketawa bareng kangen ngumpul main bareng, kangen jahilin abang"

Sakuya membuka pintu dan ikut tiduran di ranjang sebelah Ryo lalu memeluk sahabat kecilnya.

"Bisa gak ya kayak dulu lagi ??, baru 1 bulan padahal haha" lirihan Sakuya mengoyak Ryo

Ryo baru mendengar curhatan Sakuya sekarang karena terakhir kali Sakuya curhat adalay saat umur mereka 5 tahun itu pun karena Jaemin jahil pada Sakuya.

Ryo mengelus pelan pungung Sakuya

'Dia mengambil peran Bang Jaemin'.

"Aku kangen Bang Jae, Bunda, Bang Han, Ayah, mereka tega banget ya ninggalin aku meski aku tau aku cuma nyusahin mereka aja" Sakuya mengatakannya dengan mata tertutup yang meneteskan bulir bening.

"Gak adil banget padahal aku ngak minta banyak di sepertiga malamku, aku cuma minta kita di kasih bahagia kita semua bukan hanya aku, aku gak mau egois karena aku tau kalian juga sakit" pundak itu bergetar dan Ryo hanya bisa memeluk serta mengelus pungung Sakuya.

"Kita kuat Sakuya, demi 7 malaikat pelindung kita" Ryo buka suara

"Kita harus bisa bahagia mereka juga pasti bahagia, ayo buat semuanya lebih dekat dan lebih erat lagi"

"Kita harus bisa bahagia mereka juga pasti bahagia, ayo buat semuanya lebih dekat dan lebih erat lagi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si kembar










Hai hai.

Gimana kemarin are you ok ??.

Jangan nangis terus simpan tenaganya buat taeil juga.

Bubu pulang kok pasti ke palukan nctzen jan nangis mulu nanti bubunya gak suka.

11.50wib
Selasa-16-04-2024

[1]My Anggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang