sebelas

689 54 10
                                    

Gaess, kalo panjang babnya ga nentu, kadang panjang kadang pendek, itu sbnernya gue gatau mau lanjutin alurnya gimana, pas kepikiran dan mw ngetik tiba tiba alurnya macet plz😔, maaf ges

HAPPY READING 🍂

Berminggu-minggu sudah, tetapi keduanya tak ada interaksi sama sekali. Terakhir kali hanya saling menyapa di sekolah seterusnya terasa canggung saat keduanya berdekatan. Entah masalah apa yang membuat canggung.

Jungwon asik bergulat dengan pikiran, ia terus berguling guling tak jelas di atas kasurnya. Pikirannya terus berkata bahwa ia ingin bertemu dengan sunoo, tetapi jungwon ingat sekali kata sunoo pada waktu itu saat dia bilang sudah memiliki pacar.

Apakah kesempatan untuk jungwon memang benar benar tidak ada? Sepertinya jungwon terlambat untuk menyatakan perasaannya, karna kini sunoo sudah mempunyai kekasih.

Jungwon menjambak rambutnya kasar, bingung jungwon kala tak tahu harus bagaimana lagi. Apalagi akhir akhir ini sunoo terlihat lebih cuek kepadanya.

Sedangkan si pemuda manis itu, sedari tadi tak berhenti melamun. Pikirannya mulai berkata yang tidak tidak saat kedekatannya dengan jungwon merenggang. Sunoo berpikir mungkin ada bagusnya menjauhi pemuda itu untuk waktu yang cukup lama.

Sunoo selama liburannya hanya seharian di dalam  rumahnnya, semakin mengingatkan sunoo bahwa saat saat seperti ini, saat ia bossn di rumah. Ia akan mengirim pesan pada jungwon kala ia bosan, dan jungwon tentunya mengajak sunoo untuk sekedar bepergian, ke pantai ataupun ke pasar malam.

Tetapi sekarang saat bosan, sunoo sangat gengsi untuk mengirim pesan pada jungwon. Entah mengapa firasatnya mengatakan bahwa jungwon tak akan lagi mengajaknya bepergian. Baiklah sunoo akan mencobanya.

Jungwon

Boseenn
Ck, ayo keluar

Duh, maaf ya. Gua lagi ga bisa
Mengetik...

Oh ok

_________________________________________

Benar saja, ah mungkin jungwon terlalu sibuk, pikir sunoo.

🍂

"Ngapa lu nelpon gue won?"

"Bantuin gua beres beres sini"

"Yaelaah, siap, gue otw"

"Yo, kata abang gua hati hati ki"

Tutt

Jungwon langsung cengengesan saat berhasil menjaili sahabatnya itu. Tak lama, riki datang dan membantu jungwon untuk berberes memasukkan pakaian ke koper.

Ngomong ngomong tentang koper, hari ini keluarga Lee akan pindah rumah. Karna itu sekeluarga kini asik mempersiapkan apa saja yang akan di bawa. Setelah jungwon selesai memasukkan pakaiannya dengan riki yang membantu, akhirnya selesai juga. Lalu riki berpamitan untuk segera pulang karena sudah di cari oleh orang rumah.

Ting!

Nunuu

Boseenn
Ck, ayo keluar

Duh, maaf ya. Gua lagi ga bisa
....
___________________________________________

Brukk

"Anjing! Bang..ini gua lagi chatan sama sunoo loh"

"Sorry abang gak sengaja sumpah"
"Tadi buru buru mau ngambil baju di lemari"

"Hadeh, rusak udah hape gua, gimana caranya gua ngechat ayang lagi coba"

"Yee, tinggal beli hape baru aja"

"Hmm, masalahnya ini dia ngajakin keluar, terus gua mau ngetik alasan kalo sekarang lagi sibuk, tapi abang malah.."

jungwon menghela nafasnya, bagaimana ia akan mengirimi sunoo pesan? Sekaligus berbagi kabar kalau jungwon akan pindah sekarang.

"Padahal gua mau ngabarin sunoo kalo sekarang gua mau pindah.."

"Apa?! Ga usah lebay gitu kamu dek" sahut ibunya.

"Tapi bu.."

"Mulai deh"
"Udah! Diem, mau berangkat jugaan"

"Bu, ngapain harus pindah sih"

"Memangnya kenapa?"

"Jungwon kan ga bisa jauh dari sunoo" rengeknya.

"Yaelah si adek, mulai dah dramanya"

"Dih, jan panggil gua adek, udah besar gini malu gua ah"

"Iya dek"

Si sulung malah semakin menjadi jadi begitu jungwon melarang memanggil adek. Bagi heeseung, jungwon tetap adik kecilnya, mau dia sudah besar, akan tetap heeseung anggap masih kecil.

Selama perjalanan, jungwon hanya menatap sendu pada kaca mobil di sampingnya.

🍂

Bersambung~

YangsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang