enambelas

463 39 6
                                    

HAPPY READING 🍂

"Kenapa manggil kita nu?"

"Ada apa nu?"

"Lo baik-baik aja kann?!"

"Ck. Jay..GUA KAGAK KENAPA-KENAPA ANJING!"

"Emm...itu..siapa tau ye kan"

"Sssttt! Diem dulu"

Sembari menunggu Sunoo untuk mulai berbicara, ketiganya duduk menonton televisi sembari mengemil.

"...."

Lama menunggu membuat si Desember diambang batas kesabaran. "Kebiasaan nih, mau gue gebukin?" Ujarnya yang sudah siap melayangkan tinju kecil pada Sunoo.

"Yaelah, lagi mikir ni gua. Sabar napa"

"Ehh? Mak bapak lo kemana?" bingung Jake, sebab sedari tadi rasanya ia tak melihat kedua orang tua Sunoo.

"Ya karna itu gua manggil lo pada" Sunoo mengedipkan sebelah matanya.

"Oh"

"Lah? Ngapa gua jadi lupa mau ngomong apa?, ishh, gara gara lo bertiga!" Geram Sunoo.

"Lah?? Ngapa kita juga ikut keseret?" batin Sunghoon dan Jay.

"Apaan tuh si Sunoo? Perasaan gua cuma nanya kemana mak bapaknya" bisik Jake pada Jay dan Sunghoon.

"Lagi sensitif  kayaknya tuh" ujar Sunghoon.

"Gua setuju sama Sunghoon!"

Tak sengaja, bisikan mereka sampai ke telinga Sunoo "HAH? SETUJU APAAN?!" tanyanya dengan terkejut.

"Ehh, bukan apa-apa kok" Jake berusaha untuk tak menganggu Sunoo yang tengah berpikir atau lebih tepatnya memikirkan rangkaian kata yang harus dia ucapkan.

Sunoo hanya menjawab dengan deheman kecil.

"Gara-gara lo sih jay..ga asik lo kalo diajak bisik-bisik" ucap Sunghoon terus terang pada Jay.

"Kagak peduli gua" Jay memalingkan wajahnya seolah-olah bersikap tak peduli.

"Guys.."

"Apaan??"

"Kangenn banget...pengen gua milikin" ucap Sunoo melamun.  ketiganya sudah menoleh serentak sambil memandang wajah Sunoo dengan tatapan heran.

"Nuu? Lo kagak mungkin kan suka sama temen lo sendiri? Bahkan udah temenan bertahun-tahun?!" Jay berusaha menggoyahkan lamunan Sunoo.

"Nuu..jangan nuu. Gue masih pengen dapetin si Heeseung..gue gamau sama lu" sedih Sunghoon.

"Gua tau lo kangen sama kita nu. Tapi masa sampe mau milikin kita bertiga?!" Jake tak kalah panik dengan Jay.

"...." hening sejenak, dengan ketiga lelaki bertubuh bongsor sedang menanti-nanti jawaban Sunoo, hingga keringat sebab rasa gelisah mengucur sedikit demi sedikit dari pelipis mereka.

YangsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang