"TODAY"
Bunyi ban mobil yang Taehyung kendarai berdecit keras memekik telinga saat bergesekan dengan aspal jalan karena injakan kuat pada sistem rem yang Taehyung lakukan Setelah mendengarkan argumen dari Yoongi.
Memarkirkan mobilnya di bahu jalan, Taehyung kembali menghubungi Yoongi setelah sambungan telepon mereka sempat terputus.
"Yoongi apa yang kau katakan?! Kau di Korea? Kau sudah gila! Dan..oh shit!!"
"aku membawa Jeno bersamaku, tidak ada yang menjaganya di Amerika dan sudah sepantasnya dia berada didekat orang tuanya. Jika kau tidak bisa menjempuktku, aku akan pulang menggunakan taxi, berikan alamat tempat tinggal Jungkook-"
"damn Yoongi!! Diam disana aku akan menjemputmu!".
Menekan nomor 1 dilayar ponselnya, nama Jungkook muncul sebagai orang yang sedang Taehyung hubungi.
"Tae, dimana-"
"Kook, kemungkinan Seokjin akan menemui Namjoon di apartmennya. Beri aku sedikit waktu aku akan mengirimkan alamat apartment Namjoon. Keluarlah dari rumah sekarang, gunakan mobil ramge rove dengan kaca tinta hitam-"
"Tae, kau tidak mengikuti Seokjin-"
"aku harus kesuatu tempat, a..aku akan menceritakannya nanti. Sekarang cepat pergi ke tempat parkir aku akan mengirim alamat Namjoon secepatnya".
Tanpa membuang waktu, Jungkook melaksanakan arahan Taehyung. Mengambil salah satu jaket yang ada dilemari, ia kemudian bergegas mencari kunci mobil range rover yang akan ia kendarai.
Keluar dari apartment, Jungkook menemui kedua orang tua Seokjin terlebih dahulu yang berada di apartment yang seharusnya Seokjin tinggali.
"paman.. bibi, aku akan menjemput Seokjin. Jangan khawatir, apapun yang terjadi Seokjin akan aman bersamaku"
"nak..tolong bawa Seokjin pulang hhmm?"
"aku mengerti bibi, aku pergi dulu".
Jungkook mengendarai mobilnya keluar dari jala utama komplek apartment miliknya, memecah keheningan malam ia hanya mengikuti jalan menuju kota sembari menunggu pesan dari Taehyung yang akan memberikan alamat apartment Namjoon.
Cluster East Gangnam, Seoul. 18G.
Melihat pesan tersebut, Jungkook segera memasukkan alamat yang didapat ke gps mobilnya kemudian menginjak pedal gas melajukan mobilnya cepat.
...
Seokjin yang sudah sampai di gedung apartmen Namjoon, menunggu dengan tidak sabar didalam lift yang akan membawanya ke lantai 18. Rasa marah dan kesal atas keputusan sepihak yang selalu tunangannya lakukan membuat Seokjin frustasi dan tanpa sadar memukul sisi dinding lift dengan keras.
"argghh!" Seokjin melepaskan rasa frustasinya yang selama ini ia pendam. Ketika pintu lift terbuka, Seokjin dengan cepat keluar kemudian memasukkan password pintu apartment tunangannya.
"Kim Namjoon, what the fuck kau mengatakan pada orang tuaku kita akan menikah?! Keluar..keluar kau bajingan-akkkk!" air mata menetes dari ujung mata Seokjin menahan sakit ketika rahangnya di cengkeram kuat oleh Namjoon.
"aku sudah terlalu lama membiarkanmu memanggilku dengan ucapan kurang ajar itu!. Kim Seokjin, suka atau tidak kita akan menikah dalam 3 bulan. Orang tua mu sudah setuju dan kau tidak punya pilihan selain menerima lamaranku-"
"arrghhh! Lepas!" tubuh Seokjin tersungkur kelantai karena dorongan tunangannya, mengumpulkan tenaga.. Seokjin kembali berdiri untuk berhadapan dengan pria yang dengan santainya meneguk anggur merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.MINISTER, ANYEONG!
FanfictionSeokjin berpikir bahwa hidupnya akan berjalan sesuai dengan apa yang kedua orang tuanya rencanakan. Lulus kuliah, menikah, memiliki anak dan hidup bahagia bersama orang yang di cinta. Akan tetapi suatu kenyataan menyadarkannya bahwa hidup berjalan d...