CHAPTER 14

813 149 24
                                    


"IT'S ME"


Setelah mengantar kedua orang tuanya ke bandara, Seokjin menyempatkan diri untuk makan siang di sebuah restoran khas Jepang. Melihat betapa masih tradisionalnya design restauran tersebut, Seokjin memutuskan untuk berkunjung.

"selamat datang" seorang pelayan memberikan salam,

"terimakasih, satu orang" ucap Seokjin dengan bahasa jepangnya yang masih minim,

"baik, mari ikuti saya. Hari ini tidak terlalu banyak pengunjung, jadi anda bisa menikmati ruangan ini. Jika anda ingin memberi makan ikan yang ada di kolam, makanannya ada di sebelah sini. Berikan secara berkala. Anda ingin memesan makanan sekarang?"

"berikan aku 1 set makan siang yang paling terkenal disini"

"kami mengerti, mohon ditunggu" selepas pelayan itu pergi, Seokji duduk di tepi kolam kecil. Melihat ikan kecil yang berenang bebas, ia kemudian mengambil sedikit makanan khusus ikan.

"makanlah.. mungkin ini kali pertama dan terakhirnya aku kemari, hhmm?".

Selesai memberi makan ikan di kolam, karena makanan yang ia pesan belum sampai Seokjin memutuskan untuk menghubungi seseorang. Beberapa kali berdering, panggilan teleponnya terjawab..

"hi Jin, sorry aku sibuk. Ada apa-"

"Jimin, kenapa kau tidak mengabariku tentang Jeno yang terjatuh dan sampai masuk rumah sakit?!"

"what?! Kapan?! Kau serius? Shit! Sorry.. sorry Jin.. aku sangat sibuk menyiapkan baju untuk pertunangan seorang selebriti dan sekarang aku sedang meeting denganku klien baru-"

"Jimin, aku tidak pernah melarangmu untuk melakukan pekerjaan mu itu yang membuatku kecewa adalah bahkan kau tidak bisa memastika orang suruhan mu untuk menantau Jeno!. Jika kau baru tau sekarang itu artinya orang suruhanmu tidak melakukan tugasnya dengan benar karena kau pun bahkan kehilangan berita!"

"Jinnie.. aku minta maaf hhmm? Aku akan menghubungi orang suruhanku dan memintany untuk bekerja dengan lebih baik" Seokjin terdiam, ia masih merasa kecewa dan marah dengan sikap tidak professional orang yang Jimin tugaskan untuk mengawasi Jeno.

"hah! Sudalah, semuanya sudah terjadi. Kabar baiknya Jeno sudah kembali kerumah hanya saja dia tidak boleh bermain bola selama 2 bulan"

"Jin.. aku benar-benar minta maaf, aku akan memarahi orang suruhan ku dan-"

"tidak perlu Chim, kau tidak perlu membuang tenaga untuk memarahinya aku sudah memutuskan untuk tidak mau menggunakan tenaganya lagi"

"maksudmu.. kau tidak mau mengetahui kabar tentang Jeno lagi? Why Jin? Kau tidak sayang Jeno lagi?" Seokjin memutar bola matanya, reaksi yang Jimin berikan lebih pantas di sebut dengan menghakimi sebelum menanyakan alasannya terlebih dahulu.

"Chim, kau terlalu berlebihan!. Aku tidak memerlukan detektif lagi karena sekarang Jeno sudah besar. Dia sudah bisa memberi kabar pada orang tuaku jika dia sakit, Hyung sudah memberikan ponsel pada Jeno"

"oh sorry, aku pikir kau tidak sayang Jeno lagi. Jadi.. kapan kau akan pulang Jin? Jeno sudah berusia 9 tahun, dia pasti merindukanmu. Sejujurnya aku sedikit tidak setuju dengan keputusanmu untuk melibatkan Jeno dalam hal ini. Entahlah.. semua keputusan berada ditanganmu, aku hanya berharap kau bisa segera menemui Jeno"

"aku mengerti, akan aku pikirkan lagi. Bye Chim".

...

"maaf karena terlalu lama menunggu, apakah anda memberi makanan pada ikan-ikan di kolam?" pelayan meletakkan satu set makan siang yang Seokjin pesan,

MR.MINISTER, ANYEONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang