CHAPTER 19

902 130 16
                                    


"FACE THE TRUTH"


"dad! Appa hamil.. aku akan punya adik! hihihi" Jungkook yang baru saja datang membalas pelukan putranya yang nampak kegirangan itu. masuk kedalam ruang perawatan, Jungkook terkejut saat melihat seluruh anggota keluarganya dan Seokjin sudah berkumpul.

"kalian juga datang?" tanya Jungkook pada ayah Taehyung dan kedua pamannya yang ia tau sedang sibuk mengerjakan proyek pembangunan rumah sakit,

"aku menelpon mereka semua daddy, hihihi" jawab Jeno tanpa merasa bersalah.

"Jungkook selamat, sebenarnya kami sedang minum kopi di kafe dekat rumah sakit. Tiba-tiba Jeno menelpon dan mengatakan Seokjin di bawa ambulan, kami tidak tau alasan Seokjin dibawa ambulan jadi kami bertiga memutuskan untuk kemari karena khawatir"

"Hyung.. aku hamil" ucap Seokjin sedikit teriak, senyuman bahagia terlihat jelas di wajah nanun tidak dengan matanya yang seakan ingin menangis.

"selamat sayang, selamat untuk kita. Keluarga kita akan bertambah.. jangan menangis" Jungkook memeluk suaminya yang sudah terisak,

"aku menangis karena bahagia sungguh Hyung. Aku juga terharu dengan keluarga kita yang begitu peduli kepada ku, ugh! Aku ingin menangis" Seokjin menangis dipelukan suaminya, melihat suka cita di wajah seluruh anggota keluarga besarnya meyakinkan Seokjin bahwa anaknya kelak akan hidup di lingkungan yang penuh kasih.

"istirahatlah, jangan banyak bergerak-"

"jangan banyak bergerak?! Hyung.. aku hanya hamil bukan sakit parah! Ish! Lagipula aku ingin cepat pulang untuk membantu Jeno mempersiapkan keperluannya saat pertandingan seleksi. Baby Jeno.. kau mau beli sepatu baru kan? Besok kita pergi hhmm?" Jeno menatap kedua orang tuanya secara bergantian, disatu sisi apa yang appanya katakan adalah benar dan ia pun ingin pergi, namun disisi lain Jeno memahami maksud dari ekspresi sang daddy.

"eumm.. appa, aku bisa membeli sepatu dengan uncle Chim. Appa istirahat saja"

"kenapa baby? Kau tidak suka lagi shopping dengan appa?" Jungkook menelan ludah, dari kerutan didahi Seokjin.. ia tau bahwa suaminya itu sedang marah.

"Jin-"

"fine! Jika kalian memperlakukan ku seperti orang sakit lebih baik aku tinggal bersama mommy dan daddy karena sudah pasti mereka bisa merawatku dengan baik. Dad, tolong ambil surat keterangan dan resep dokter dan mom.. bantu aku bangun, kita harus pulang"

"Jin-"

"appa.. maksud Jeno tidak seperti itu. Jeno mau shopping dengan appa tapi mata daddy seperti melarangku jadi-"

"Hyung itu benar?!" Jungkook mengalihkan pandangannya, ia tidak menyangka Jeno untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

"tentu saja tidak, kau boleh pergi shopping atau melakukan kegiatan lain yang kau suka. Jangan marah hhmm?"

"sungguh?" Seokjin merentangkan kedua tangan, meminta Jungkook untuk memeluknya..

"sungguh, jangan marah-marah lagi. Tidak baik untuk kesehatan mu, tunggu sebentar aku akan berbicara denga dokter lalu mengurus surat kepulanganmu" Jungkook keluar dari kamar, diikuti kedua paman Jungkook dan orang tua Seokjin.

...

"nak, alangkah baiknya kita menemui dokter sekarang. Tadi, Seokjin menolak mengetahui tentang bayinya kecuali bahwa kandungannya dalam keadaan sehat" ibu Seokjin yang khawatir berkeluh kesah pada Jungkook saat mereka sudah berada di luar ruangan,

MR.MINISTER, ANYEONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang