CHAPTER 18

1K 150 27
                                    


"EMERGENCY"


Taehyung yang berjalan di samping Jungkook harus menambah kecepatan langkahnya agar dapat mengimbangi langkah cepat Jungkook saat akan masuk kedalam pesawat menuju Jepang.

Setelah mendapat kabar dari kepolisian Jepang bahwa Seokjin dan Namjoon terlibat dalam kecelakaan mobil, Jungkook dan keluarga berupaya mendapatkan penerbangan paling awal menuju Jepang.

"Taehyung, kau sudah menghubungi pengacara? Pastikan bajingan itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Dan bagaimana dengan suami Namjoon?"

"Hoseok sangat terkejut, dia segera menjemput putranya dan saat ini dalam perjalanan ke rumah sakit"

"hanya Jeno dan orang tua Seokjin yang datang besok, biarkan Jimin menemani Yoongi. Sorry karena kau harus menemani ku"

"tidak masalah, ayahku akan menemani Yoongi lagipula jadwal melahirkan Yoongi masih 3 minggu lagi. Jungkook, aku tau ucapanku tidak akan membantu apapun tapi aku mohon..kau harus tegar apapun yang terjadi. Seokjin dan kedua orang tuanya saat ini sangat memerlukan dukungan" Jungkook yang baru saja duduk di kursi pesawat menangadahkan kepalanya, menahan tangis.

"aku merasa saat ini sedang di hukum oleh Tuhan, tinggal sedikit lagi aku dan Jeno mendapatkan kebahagiaan tapi nyatanya-"

"Jungkook.. kuasai emosimu. Aku tau saat ini kau sangat khawatir, tapi kita belum mendapat informasi detail dari dokter bukan? Masih ada harapan" Taehyung menepuk bahu Jungkook, memberikan dukungan pada sahabatnya yang lagibdan lagi harus menelan kenyataan pahit.

"kau benar, aku harus kuat. Pastikan Jeno dan orang tua Seokjin sampai dengan selamat, jangan bawa mereka langsung ke rumah sakit.. biar aku melihat bagaimana keadaanya dulu" Jungkook menghapus air matanya kasar,

"baik, pengajuan cutimu di kabulkan" Taehyung memperlihatkan email dari pemerintah Korea selatan.

..

2,5 jam penerbangan yang terasa begitu singkat, kini terasa menyiksa bagi Jungkook. Mengusap dadanya berulang kali, Jungkook tetap tidak bisa menyingkirkan kekhawatirannya atas kondisi Seokjin yang diketahuinya.

Jungkook dan Taehyung harus masuk kedalam rumah sakit melalui pintu khusus karyawan dikarenakan adanya awak media yang berusaha mencari tau tentang kecelakaan yang menimpa Seokjin disebabkan oleh putra dari pebisnis terkenal di China dan Jepang.

Ketika suster yang menamani Jungkook dan Taehyung menuju kamar Seokjin berhenti disebuah kamar berjendela besar yang memperlihatkan Seokjin dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan leher di sanggah oleh penyangga leher.

"kalian datang" Namjoon keluar dari kamar rawat inap Seokjin,

"apa yang terjadi Namjoon? Dan.. kepalamu?" tanya Jungkook saat melihat kepala Namjoon diperban dan belas darah diarea leher dan kemeja putihnya,

"kepala ku terbentur saat mencoba menahan laku mobil Jack tapi sayang.. aku tidak bisa menyelamatkan Seokjin sepenuhnya. Dokter sudah melakukan MRI, tidak ada gegar otak dan semacamnya meskipun begitu dokter masih melakukan pemeriksaan pada bagian leher belakang Seokjin. Ada beberapa luka memar dan lecet di wajah Seokjin karena terbentur trotoar, aku sungguh minta maaf karena tidak bisa menyelamatkan Seokjin.. kejadiannya begitu cepat" Jungkook termenung setelah menerima penjelasan singkat dari Namjoon, Taehyung bahkan harus menyadarkan Jungkook yang hanya terdiam seperti orang bingung.

"Kook, kuasai dirimu" bisik Taehyung, meraup wajahnya beberapa kali..Jungkook mencoba menenangkan dirinya dengan menghembuskan nafas beberapa kali sebelum memasuki kamar rawat inap Seokjin.

MR.MINISTER, ANYEONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang