CHAPTER 7

1K 143 26
                                    


"LEPAS"


"Mommy...daddy, bantu Jinnie... mom! Dad! Chim! Ish..kemana mereka? Belum bangun?" Seokjin yang kerepotan mengeluarkan barang belanjaan sembari menggendong Jeno kembali berteriak keras memanggil kedua orang tuanya yang ia yakini masih berada di apartment Jungkook.

"mom...dad-oh! Akhirnya kalian datang! Dad..bantu aku bawa belanjaan ini, di bagasi juga masih ada. Terimakasih pak supir karena sudah membantu membawakan belanjaanku" ucap Seokjin setelah membayar tarif taxi dan tidak lupa memberikan uang tip.

"daddy... taruh di sofa dulu, aku ingin mengambil botol susu. Mommy.. bagaimana caranya mencuci botol susu baru, aku tidak tau-"

"nak..mommy akan membantumu mencuci botol susu ini, tapi... tapi.. siapa anak ini? Darimana kau mendapatkannya? Mommy tidak marah, hanya khawatir" ibu Seokjin yang tidak dapat lagi menahan rasa penasarannya memutuskan untuk bertanya,

"mommy..please jangan tanyakan hal seperti itu lagi didepan Jeno. Jeno mungkin masih 5 tahun, tapi dia anak yang cerdas, aku takut dia memahami pertanyaanmu mommy. Hah! Baiklah aku perkenalkan dulu, baby imut yang ada digendonganku ini bernama Jeno.. dia putraku..hihihi. baby.. perlihatkan wajahmu"

"hihihi..mommy-"

"kekeke..hey tidak boleh baby, kau harus memanggil wanita cantik ini grandmommy dan pria tua ini grand daddy...hihihi"

"hihihi.. appa, milk..."

"OMG! Kau haus lagi, tunggu disini bersama grand daddy hhmm? Dad.. jaga Jeno sebentar, mom..bantu aku di dapur please mom" neskioun masih dalam bingung dan ingin segera mengetahui tentang identitas bayi yang terlihat manja kepada putranya.

...

Ibu Seokjin dengan cekatan mencuci dan memasukan botol susu baru kedalam mesin steril, sedangkan 1 botol lainnya ia masukkan kedalam air yang mendidih.

"appa... milk...appa" suara rengekan Jeno terdengar, membuat Seokjin semakin tidak sabar menunggu botol susu yang masih di rendam.

"mommy.. baby Jeno sebentar lagi pasti akan menangis, percepat proses ini mommy"

"nak, lebih baik Jeno menangis karena menahan lapar sebentar dari pada menangis karena sakit perut dikarenakan botol susu yang tidak steril. Hah! Lagipula daddy mu mana bisa menjaga anak kecil" setelah memberikan nasihat, ibu Seokjin bergeas keluar dari dapur kemudian menggendong Jeno yang langsung melingkarkan kedua tangan kecilnya di leher wanita yang kini menjadi neneknya.

"milk..." pinta Jeno lagi,

"sabar kesayangan grand mommy, sebentar lagi minum milk tapi sebelum itu granmom punya sesuatu untukmu"

"mom..mom?" ibu Seokjin tertawa melihat Jeno yang tidak sabar menunggu biskuit darinya,

"mommy..kenapa diberi biskuit, Jeno ingin minum susu-"

"Jin.. Jeno sudah boleh memakan makanan ringan asalkan tidak terlalu mengandung banyak gula ots okay nak, diusianya sekarang Jeno sudah harus mengkonsumsi makanan pendamping agar tidak selalu bergantung pada susu. Nah, Jeno.. suka?" Jeno tidak menjawab dan hanya fokus mengunyah biskuit yang ia berikan.

Kembali ke dapur, ibu Seokjin dengan sigap membuatkan Jeno susu sesuai dengan takaran. Setelah dirasa suhu air sudah pas, ia menghampiri Jeno yang sedang duduk menonton kartun dengan suaminya.

"ambilkan bantal itu" pinta ibu Seokjin pada suaminya, meletakkan bantal tersebut di belakang punggung Jeno.. ibu Seokjin kemudian sedikit merebahkan tubuh Jeno agar bisa minum susu dengan nyaman.

MR.MINISTER, ANYEONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang