CHAPTER 17

1K 133 23
                                    


"THIS CAN'T BE.."


Seokjin terbangun ketika tangan dingin Jungkook mengusap punggungnya yang masih dalam keadaan telanjang, tersenyum.. Seokjin memberikan kecupan ringan di bibir kekasihnya.

"jam berapa? Aku pasti kesiangan" kata Seokjin yang semakin menarik selimutnya keatas dada,

"10 pagi, Jeno sudah sarapan dan bersiap ke rumah orang tuamu. Dia selalu bersemangat jika pergi kerumah kakek dan neneknya"

"sorry, entah kenapa aku tidur sangat nyenyak. Sepertinya baru kali ini aku merasa segar saat bangun tidur"

"mau percaya atau tidak, berhubungan sex dapat membuat otot tubuhmu rileks dan tidur mu menjadi lebih nyenyak"

".oh..apakah itu artinya kita harus berhubungan sex setiap malam hyung?" Jungkook menatap Seokjin dalam, sesaat kemudian ia tiba-tiba mendorong tubuh Seokjin seperti macan yang akan menterkam mangsanya.

"ahaha...hyung lepaskan aku! Ish! Nanti yang lain dengar!" Seokjin berusaha mendorong tubuh berat Jungkook yang kini ada diatas tubuhnya,

"tidak akan ada yang mendengar, Jeno pasti sudah pergi kerumah orang tuamu bersama Yoongi dan Taehyung. Aku memiliki waktu 2 hari sebelum kembali bekerja, apakah kau punya ide untuk mengajak Jeno ke suatu tempat?"

"aku sangat ingin menbawa Jeno ke kebun binatang, tapi mengingat kaki Jeno belum sembuh bagaimana jika kita berkemah di belakang rumahku saja? Kita bisa mendirikan tenda, dan pesta BBq?"

"ide yang cukup bagus, setelah Jeno sembuh...kita bisa jalan-jalan keluar negeri mungkin selaman1 atau 2 minggu. Setelah itu aku akan sangat sibuk membantu predana menteri Lee kampanye pencalonannya sebagai presiden" Seokjin menarik dasi Jungkook yang sudah terpasang rapi,

"itu artinya kau akan sangat sibuk? Lalu bagaimana dengan aku dan Jeno?"

"meskipun sibuk, aku akan selalu mencari waktu untuk menghabiskan waktu bersama kalian berdua, jadi jangan khawatir. Tapi Jin, jika memang menurutmu perhatianku pada kalian tidak cukup aku dengan senang hati mengundurkan diri-"

"nooo, bukan itu maksudku hyung. Kau tidak bolrh mengundurkan diri. Aku yakin dulu kau sangat bekerja keras demi bisa terjun kedunia politik, saat ini kau tinggal memetik buah dari kerja kerasmu. Aku tidak mungkin kembali membuatmu harus berkorban, jika nantinya kau sibuk dan sulit membangi waktu.. biar aku yang datang dan meluangkaj waktuku. Hyung, apakah aku boleh minta tolong belikan tiket pesawat?"

"hatiku sangat tenang mendengar jawabanmu, ingat.. kantorku selalu terbuka untukmu. Datanglah kapanpun kau mau, mengenai tiket jangan khawatir sekretaris yang akan mengurusnya"

"staff mu pasti menertawakan ku jika aku datang ke kantormu" memuncungkan bibirnya, Seokjin menatap sinis Jungkook..

"huh? Kenapa mereka menertawakanmu?"

"itu karena kau selalu memarahiku! Kau selalu berteriak setiap kali aku membuat kesalahan, bahkan staff lantai 1 tau jika aku sering di marahi" Jungkook yang gemas merengkuh Seokjin kedalam pelukan, diciumnya pipi Seokjin berulang kali. Merasa bahagia karena untuk pertama kalinya ia dapat merasanan suasana pagi bersama pasangan.

"aku marah karena kau membuatku cemburu, saat melihat kau makan dengan para staff kau bahkan tidak mengajakku sama sekali!, belum lagi kau memberikan nomor telepon mu pada semua staff aku berpikir kau sudah gila"

"kekeke...hahaha, Hyung! Yang benar saja kau cemburu karena hal itu?!. Yang pertama untuk apa aku mentraktirmu makan? Dan yang kedua, aku ingin mereka membantuku mengerjakan pekerjaan tidak masuk akal yang kau berikan padaku. Ish! Sudah lah, lagipula.. aku memang tidak berniat bekerja di kementerian. Aku ingin mandi, kita harus ke rumah orang tuaku. Bukankah...kau berjanji akan mengatakan tentang status hubungan kita?" Seokjin menggoda Jungkook dengan memasang wajah imut, dan mata berbinar seperti anak anjing yang ingin diajak jalan-jalan..

MR.MINISTER, ANYEONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang