CHAPTER 15

827 147 24
                                    


"BACK HOME"


"jangan takut.. Hyung disini.. hyung disini Jinnie",

Mendengar kata hyung, Seokjin perlahan membuka matanya. Diantara pandangannya yang masih buram Seokjin tetap dapat mengenali fitur wajah pria yang sudah sangat di kenalnya itu.

"aku takut serangga" ucap Seokjin sembari menahan malu. menggunakan jaket bagian depan yang Jungkook kenakan, Seokjin mengusap wajah beserta ingusnya.

"aku tau, dan serangga yang kau takuti itu sudah tidak ada lagi. Kau aman sekarang"

"hiks..hiks.. huwaaaa..." Jungkook terkejut karena bingung mengapa Seokjin kasih menangis bahkan semakin keras hingga tersedu-sedu.

"Jin.. serangganya sudah tidak ada, kenapa kau masih menangis-"

"huwaaa... aku malu..hiks"

"malu? Kekeke... dulu, aku bahkan pernah melihat mu menangis ditengah-tengah mall hanya karena kehabisan ice cream. Jadi..untuk apa malu lagi? Aku sudah tau bagaimana keadaanmu saat menangis"

"tetap saja, pertemuan kita setelah 4 tahun berpisah harusnya tidak sekonyol ini! I hate you!"

"I love you...I love you Jin, I really love you" Jungkook memegang dagu Seokjin, tatapannya seakan mengisyaratkan dalamnya kerinduan yang Jungkook simpan untuk pria dihadapannya yang masih enggan menatap dirinya.

"jangan mengatakan hal yang masih membuatmu kebingungan. Tidak lucu jika aku harus merasa sakit hati lagi. Lepaskan aku hyung.." Seokjin menepisa tangan Jungkook, dengan cepat.. ia kembali mengancing kemejanya lalu bersiap untuk pergi.

"oh, aku lupa... terimakasih Minister Jeon"

"aku pernah membiarkanmu pergi satu kali, tapi tidak untuk yang kedua kalinya Kim Seokjin"

"apa maksudmu?!" Seokjin meronta, mencoba melepaskan tubuhnya dari dekapan Jungkook.

"aku akan membawamu pulang-"

"tidak.. tidak... ya! Ya! Jungkook hyung! Lepas! Arghhh!" Jungkook dengan mudah mengangkat tubuh kecil Seokjin, diletakkannya di atas bahu sebelah kiri sebelum akhirnya keluar dari ruangan yang seketika menjadi riuh.

"tolong.. aku! Tasukete!(tolong)"

"Percuma, Sung min didalam ruangan ada tas milik Seokjin. Aman kan, dan aku akan mengabarimu nanti"

"baik Minister".

...

"Hyung! Kau Minister!, tapi kau baru saja melakukan tindak kejahatan yaitu menculikku!" marah Seokjin sesaat Jungkook memasukkannya kedalam mobil dan mengunci seluruh pintu.

"kalau begitu aku akan menerima hukuman ku nanti saat tiba di Korea. Karena Sekarang ada hal penting yang harus aku lakukan denganmu"

"denganku? A..apa yang akan kau lakukan denganku Hyung?" Seokjin tergagap, membayangkan banyaknya kemungkinan yang bisa terjadi jika ia berurusan dengan Jungkook.

"hyung jawab! Kau tau hubungan kita tidak seperti dulu lagi bukan? Kau tidak bisa membawaku sembarangan!, aku tidak tau apa niatmu datang je Jepang dan tiba-tiba membawaku seperti ini. Kita tidak memiliki hubungan apapun-" Jungkook mengarahkan mobilnya ke tepi jalan yang sepi sebelum akhirnya menghadapkan tubuhnya kearah Seokjin..

"Jeno, bukankah kita di hubungkan karena adanya Jeno?. 4 tahun yang lalu kau menyebut Jeno adalah putramu bukan? Kau menyekolahkannya ke sekolah taman kanak-kanak terbaik... sekarang Jeno sudah masuk sekolah dasar Jin. Dia sudah berada di tingkat sekolah dasar, Jeno bahkan akan mengikuti seleksi tim junior sepak bola Korea" Seokjin terdiam, setiap kali ia mendengar tentang Jeno..hatinya terasa sebak dan berharap ia dapat memeluknya sesegera mungkin.

MR.MINISTER, ANYEONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang