Her Ex-Boyfriend

73 13 2
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Author meminjam nama dan foto idol bersangkutan untuk hiburan semata
✨️✨️✨️

"Lama tidak bertemu, Jimin,"

Sapaan yang ditujukan untuk seorang pemuda berambut blonde dengan kulit putih pucat dan pipi chubby itu, seketika membuatnya bangkit dari kursi. Maniknya yang sipit otomatis melebar saat menangkap sosok perempuan yang menyapanya.

"Oh my, my... Eunji, kau begitu cantik, aku benar-benar pangling sampai tidak langsung bisa mengenalimu," pujian meluncur lancar dari bibir kemerahan Jimin.

"Terimakasih untuk pujiannya. Sendirian?" Tanya Eunji sembari melirik sisi kiri dan kanan sang lelaki.

"Seperti yang kau lihat," Jimin mengangkat bahu, namun matanya tidak bisa berhenti berbinar menatap wanita di hadapannya kini. "Aku senang akhirnya kali ini kau benar-benar mengingatku."

Eunji terdiam sejenak mencoba mencari pembenaran dari kalimat yang didengarnya. Memori saat Park Jimin mengunjunginya tiga tahun lalu -dimana saat itu ia baru saja mengalami kejadian tragis yang membuat ingatan hilang- baru semalam muncul di ingatan Eunji. Ia akhirnya bisa mengingat bagaimana lelaki itu sempat pernah mengisi tempat istimewa di hatinya.

Walau tidak mengingatnya seratus persen, Eunji masih ingat bahwa Park Jimin sempat berhasil memikat hatinya dengan sikap santun dan parasnya yang tampan. Ia masih bisa ingat bagaimana Jimin selalu membawakannya sebuket bunga tiap kali datang untuk mengajaknya kencan.

"Ya begitulah... walau tidak bisa dikatakan mengingat semuanya," Eunji tersenyum tipis seraya mengangkat gelas yang dibawanya ke arah Jimin, yang langsung mendentingkan dengan miliknya.

Mereka meneguk minuman yang menghangatkan tenggorokan itu bersama dalam senyap. Kalau ada orang yang memperhatikan, pasti langsung tahu kalau kecanggungan telah meliputi keduanya.

"Jadi... apa yang membuatmu bisa hadir di acara ini? Apa kau salah satu klien dari Tuan Manoban?" Eunji akhirnya jadi orang pertama yang memecahkan es diantara mereka.

"Begitulah," Jimin tersenyum memamerkan eye-smile -yang seingat Eunji sempat menjadi favoritenya. "Tuan Manoban menjadi salah satu pemegang saham di perusahaan start up yang kudirikan."

Eunji tersenyum sinis mendengarnya. Ia tidak menyangka kalau pria tua itu memang memiliki jaringan bisnis begitu banyak, namun masih sering mengemis pada HD Corporation untuk selalu melibatkan mereka. Sebuah trik bisnis murahan yang nyatanya selalu berhasil, pikirnya.

"Bagaimana denganmu? Aku tebak, kau pasti kemari bersama bosmu yang tampan, huh?"

Eunji sedikit terkejut mendengar pertanyaan bernada sindiran itu. Namun, tidak ingin merusak suasana, Eunji hanya membalasnya dengan senyuman sinis sebelum ia kembali menikmati minumannya. Manik Eunji kemudian menelusuri keramaian di depannya, berusaha mencari sosok pria berpundak lebar yang tadi ditinggalkannya.

Hanya perlu beberapa detik, Eunji bisa langsung menangkap sosoknya yang tinggi tegap dan 'bersinar' diantara para tamu lain. Jin masih di tempatnya semula, masih berbicara dengan Tuan Manoban, dan lelaki itu rupanya kini juga tengah menatapnya dari kejauhan.

 Jin masih di tempatnya semula, masih berbicara dengan Tuan Manoban, dan lelaki itu rupanya kini juga tengah menatapnya dari kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JIN's BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang