Amazing Night

76 6 4
                                    

‼️ Chapter ini mengandung Rated-M harap bijak dalam membaca ‼️

️✨️✨️

"Aku merindukanmu..."

Kalimat itu meluncur dari mulut wanita berambut cokelat yang malam itu membiarkan surainya yang masih setengah basah terurai di pundaknya, bersamaan dengan dibelainya pipi sang lelaki dengan lembut. Senyuman tersungging di bibir, ketika ia mendapati tatapan takjub sekaligus kebingungan dari sepasang mata hitam kecokelatan pria di hadapannya.

Jin membutuhkan waktu beberapa saat untuk memproses apa yang tengah terjadi saat itu. Kecantikan dan kemolekan wanita yang kini berdiri di depannya, benar-benar membawa pikirannya pergi ke langit ketujuh.

Beruntung, kesadarannya cepat kembali dengan membiarkan tangan kanannya menangkup paha mulus Eunji untuk kemudian dibelainya dengan lembut. Telapaknya bisa merasakan kelembapan kulit sang wanita yang baru saja selesai mandi -dan tidak membuang waktu untuk langsung mengunjunginya.

Jin membiarkan jemarinya secara alamiah menjelajah perlahan ke atas, menikmati sensasi hangat dan mulus kulit Eunji, hingga menelusup ke pinggulnya. Jin tidak mau menahan diri kali ini, dan membiarkan hasrat menuntun langkahnya sepenuhnya.

Desahan pelan yang keluar dari mulut Eunji membuat Jin semakin tertantang untuk mengeksplor lebih jauh. Ditariknya tali pengait jubah tidur itu dan ketika material sutra itu tersingkap, matanya disuguhkan pemandangan tubuh menggiurkan milik sang  wanita.

Dengan tergesa, Jin kembali membungkus tangannya ke pinggang dan menarik tubuh Eunji mendekat, sebelum membiarkan bibirnya menjelajahi zona-zona erotis milik sang wanita yang sudah rindu untuk dijamah.

Eunji langsung bergairah dengan hasrat dan kepercayaan diri tersebut, sementara Jin nampak semakin tahu apa yang disukainya. Jari jemari lentik Eunji menerabas ke helaian rambut hitam tebal milik Jin, sementara mulutnya tak berhenti mengeluarkan desahan kepuasan ketika sang lelaki dengan rakus mengulum dan mempermainkan buah dadanya. Erangan lebih kencang kemudian terdengar bersamaan dengan mulutnya terbuka lebih lebar, ketika Eunji merasa benar-benar puas dengan service yang diberikan Jin untuknya. Ia kemudian menangkup wajah sang lelaki menggunakan kedua telapak tangannya, sehingga kini bisa menatap paras tampan itu dengan penuh kerinduan.

Selagi membiarkan maniknya beradu tatap dengan sang wanita, Jin tetap membiarkan kedua tangannya dengan bebas menjamah teritorial Eunji, termasuk menyingkirkan sepenuhnya jubah tidur dari membelenggu tubuh sang wanita. Setelah tidak ada sehelai benang pun yang tersisa, tangannya dengan lihai mendorong Eunji hingga terjatuh di atas ranjangnya yang besar dan empuk.

Seakan sudah paham dengan alarm yang diberikan, Eunji dengan lihai mengalungkan kedua tangannya di bahu lebar Jin seraya membiarkan bibirnya melumat milik sang lelaki, untuk bertukar ciuman penuh nafsu.

Sambil tetap bercumbu, Jin memastikan bahwa kedua tangannya memeluk erat tubuh sang wanita. Entah apa yang membuat Eunji malam itu terlihat berbeda, yang semakin membuat Jin tidak ingin kehilangan sentuhannya barang sedetik pun. Eunji muncul dengan tampilan fisik dan emosional yang pesonanya tak dapat dibendung. Entah dari gaya berciumannya kini yang tak ada keraguan lagi, atau caranya memeluk tubuh Jin, ia tahu ada sesuatu yang terasa sangat berbeda dari sang wanita.

Setelah tautan bibir mereka terlepas, Jin menggunakan kesempatan untuk menatap lekat wajah Eunji yang hanya berjarak beberapa inci darinya. Ia menelusup ke dalam manik hitam kecokelatannya, seperti sedang mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi. Belum sempat Jin temukan, Eunji sudah kembali menariknya dan menggodanya menggunakan ujung lidah miliknya. Tentu saja, Jin tidak melepas kesempatan dan kembali menjatuhkan dirinya di atas kasur, dengan tetap menggenggam sang wanita dalam pelukan.

JIN's BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang