'Selalu saja hanya sebatas di dalam pikiran, tapi nol action! Sekarang pilihan ada di tanganmu... Akankah kau berani menerima takdirmu... atau melarikan diri?'
Suara demon meracau ke dalam pikiran Jin lagi, namun tak ia gubris. Jin mendongak dan menatap mata Hoseok, yang terlihat masih memendam kemarahan padanya, sekaligus menunggu perintah selanjutnya.
"Aku akan menemukan Eunji," ucap Jin bersungguh-sungguh seraya bangkit dari brangkar yang semula didudukinya.
Jin memang bersungguh-sungguh dengan kalimatnya, walaupun sesungguhnya tak yakin bisa melakukannya seorang diri. Ia masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya saat berada di tengah gurun. Pakaiannya koyak dan begitu banyak luka di seluruh tubuhnya, seperti habis melakoni pertarungan sendiri di luar pertempuran yang sebenarnya.
"Ini sudah nyaris tengah malam dan kita kekurangan pasukan untuk membantu," Hoseok melaporkan kondisi sebenarnya. "Bagaimana caranya kita melanjutkan pencarian?"
Jin harus mengakui kalau dia bukan ahlinya dalam merencanakn taktik perang, tapi setidaknya harus ada yang bisa ia lakukan, walaupun nantinya hanya dirinya seorang yang akan terjun. 'Kekurangan prajurit tidak akan jadi masalah... aku harus menyelamatkannya.'
'Terima takdirmu dan kau akan memiliki kekuatan tak terkalahkan.'
Monster dalam dirinya sudah menunggu momen seperti sekarang, yaitu memanfaatkan kerapuhan Jin agar dapat memanipulasi pikirannya.
'Dalam keadaan seperti sekarang, haruskah aku pertimbangkan agar bisa menyelamatkannya?' Jin mulai bimbang. Ia ingin mempercayai ucapan sang demon dan berpikir bisa belajar untuk mengontrol kekuatan tersebut nantinya. Semuanya bisa diatur kemudian karena prioritas Jin saat ini hanyalah menyelamatkan kekasih hatinya. 'Kalau memang ini satu-satunya cara... aku akan melakukannya.'
Setelah membuat keputusan, Jin tidak mendengar lagi suara sang demon, tapi ia bisa merasakan sesuatu dalam dirinya bergolak dengan penuh antisipasi.
"Jin?" Suara Hoseok menyadarkannya dari lamunan. "Solusi apa yang akan kau berikan kini?"
"Berapa orang tersisa yang masih kita miliki?" Tanya Jin. "Dimana unit yang dipimpin Jungkook?"
Hoseok tertegun ketika sang bos menyebut nama itu. Awalnya ia sangat menyanjung dan mengandalkan pemuda berbakat itu, namun setelah melihat kejadian di gurun tadi dengan mata kepalanya sendiri, Hoseok bertekad tidak akan mempercayainya lagi.
"Jungkook sudah pergi. Dia sudah menarik mundur pasukannya dan kembali ke Seoul," bongkar Hoseok. "Karena keraguannya... ia jadi turut andil dalam penculikan Eunji."
Jin seketika kembali menatap Hoseok setelah mendengar pengakuan mengecewakan itu, walau ia tidak terlalu terkejut. Eunji sudah pernah mengutarakan kecurigaannya pada Jungkook, tapi Jin belum melakukan apapun. Jin mengaku bahwa ia telah lalai dan akan segera mengambil tindakan ketika mereka berhasil kembali dengan selamat ke Seoul nanti.
Aroma antiseptik dan darah kembali tercium oleh hidungnya, sehingga membuat kestabilan mental Jin terguncang. Ia pun segera menatap Hoseok sekali lagi dengan gurat penuh keyakinan.
"Jangan khawatir, aku akan memperbaiki kesalahanku," janjinya. "Setelah aku selesai melakukan survey terhadap kondisi terkini di lapangan, aku akan segera membuat rencana dan pergi menyelamatkan Eunji."
Sempat terlihat ragu, Hoseok pada akhirnya menganggukkan kepala. Mereka memang sempat bersitegang sebelumnya, namun kali ini mereka akan mengesampingkan semuanya untuk fokus pada misi ini.
'Untuk melawan para monster...'
'... maka harus aku menjadi salah satunya,' tekad Jin dengan kesungguhan di kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIN's Bodyguard
FantasyHubungan profesional bercampur romansa pelik antara Kim Seok-jin, seorang CEO ambisius yang meyakini dirinya memiliki kepribadian ganda dan sang bodyguard yang berhati dingin. Ranking: #1 in Seokjin