ジャズのように
Harua membuka matanya perlahan hingga pandangannya menangkap Jo yang terjatuh di atasnya.
"Apa yang kau lakuakn?" Tanyanya gagap.
"Shigeta... Harua? Kenapa kau ada di sini?" Tanya Jo sambil memejamkan matanya erat berusaha menghilangkan rasa pusing yang ia rasakan.
"Kau baik-baik saja?"
"Berhenti... Bermain piano" Sambung Jo pelan dengan nafas yang terengah.
"Kau baik-baik saja?" Ulang Harua khawatir.
"Ku bikang berhenti... Bermain piano" Kata Jo yang menatap Harua dengan sangat lekat. Jarak wajah keduanya kini sangat dekat.
"Kau mengatakan itu lagi. Aku akan tetap bermain piano" Jawab empu yang berada di bawah dengan santai.
"Kalau begitu, di hadapanku. Di depanku" Sahutbya terbata sebelum kehilangan kesadarannya dan menjatuhkan diri di dada Harua.
"Hei, Asakura Jo! Ada apa? Bangunlah!!" Panik Harua sembari menepuk pundak Jo kasar.
Harua membuang nafas kasar hingga berakhir, ia berusaha membawa Jo ke sofa di dekat mereka.
♪
Harua membaringkan tubuh tak sadarkan milik Ji ke sofa dengan pasokan nafas yang terengah.
"Ah... Berat sekali" Keluhnya sambil mengacak pinggang saat berhasil membaringkan empu yang pingsan.
Harua mengedarkan pandangannya hingga ia menemukan botol kecil berwarna kuning transparan dan membulatkan matanya terkejut.
Ia mengambil botol obat tersebut dengan terburu dan membaca tulisan yang tertera di sana. 'Obat tidur?'
Harua menatap Jo dalam sebelum mengguncang tubuh lelaki jangkung itu berusaha membangunkannya.
"Hei, Jo! Bangunlah!! Berapa banyak pil yang kau minum?! Hei, Jo! Bangun!!" Paksanya sambil menepuk-nepuk pipi tirus itu berkali-kali.
Merasa tak ada jawaban, Harua memeriksa nafas Jo lalu menempelkan telinganya di depan dada lelaki di depannya.
"Apa ini... Ku kira.... " Leganya yang mengira jika lelaki tinggi di depannya benar-benar mati.
"Aku pergi dulu" Pamitnya yang tak di dengar lalu mengambil tas yang ia letakkan di lantai.
Baru saja ia menaruh tasnya di punggung, Harua menemukan banyak buku-buku di rak yang mengundang perhatiannya.
Berakhir, ia melihat-kihat buku itu. Ternyata buku tersebut adalah buku mengenai musik jazz, beberapa juga kaset musik jazz.
Ia menatap deretan buku tersebut hingga menemukan satu bingkai yang di balik. Merasa penasaran, Harua membaliknya dan terdapat dua orang di dalam foto tersebut.
"Siapa ini? Temannya?" Batinnya sambil menatap Jo.
'Dia tak terlihat seperti saudara kandungnya' batinnya lagi sebelum mendengar Jo melengguh dan langsung menaruh bingkai tersebut di tempat semula.
"Kau tidak tidur?" Tanya Harua yang melihat Jo bergerak gelisah. Bahkan nafasnya terlihat tersenggal-senggal. Entah apa yang ia mimpikan.
Harua melihat ke sekeliling. Ia menemukan selimut tipis yang tergeletak di atas kursi lalu ia ambil dan ia gunakan untuk menyelimuti tubuh Jo.
Saat tangannya berada di sekitar dada empu yang sedang tidur, ia dengan terengah menarik kedua tangan Harua. Beruntung sang empu yang di tarik tidak kehilangan keseimbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐏𝐢𝐚𝐧𝐨 𝐏𝐚𝐫𝐭𝐬 | 𝐉𝐨𝐑𝐮𝐚
FanfictionAsakura Jo kehilangan keinginan untuk hidup setelah kematian kakak laki-lakinya, yang merupakan seorang pianis jazz jenius. Bagi Jo, murid pindahan Shigeta Harua benar-benar tamu tak diundang. Harua telah memainkan musik jazz yang mengingatkan Jo pa...