"Manusia itu banyak rahasianya, banyak privasinya, jadi jangan menerka-nerka"
Lelaki berambut hitam itu segera memasuki mobil setelah bertemu dengan sahabatnya, ia menatap wajahnya lewat spion dalam mobil, bulir keringat menyergap di pinggir wajahnya.
"Serem juga kalau dia begitu" ia menghela nafas dalam, mengelap keringat di wajahnya, lalu melajukan mobil menuju kediamannya.
Tak banyak yang tau kehidupannya, karena ia pihak yang selalu mencari tau tentang kehidupan orang lain, terutama kedua teman "baiknya", mereka berdua pun tak kepo dengan kehidupan sang wajah sempurna itu, karena mereka menganggap " dirinya" adalah orang yang paling terbuka di circle mereka sehingga tak mungkin ada rahasia yang tak du ketahui kedua makhluk tampan itu.
Sepanjang jalan pikirannya melayang kemana-mana, apalagi mengenai jawaban apa yang akan ia lontarkan apabila ibunya menanyai dirinya mengenai beberapa hal, tentang julukannya sebagai "mamma's boy" itu benar adanya, melawan orang tua terutama ibu adalah pantangan yang tak akan ia rubah, ia cinta ibunya, sangat.
Setelah 30 menit lebih berkendara, akhirnya ia sampai di rumah utama, rumah kedua orang tua dan dirinya tinggal, pagar pun di buka oleh pak satpam sambil menyapa sang empu yang di balas dengan sangat baik, ia ramah pada semua.
Keluar dari mobil dan menyerahkan kunci pada pak satpam supaya di masukkan ke garasi, lalu ia berjalan masuk ke ruang utama.
Ibu dan ayahnya duduk di sofa sambil berbincang sedikit di temani kopi hangat dan sedikit camilan, dirinya pun ikut ke dalam ruang lingkup ibu ayahnya.
"Eh, anakku sunghoon yang paling tampan udah balik" ibunya menaruh kopi hangatnya di atas meja.
"Gimana urusan yang ibu kasih? Udah mulai kamu kerjain? " sunghoon menghela nafas lalu menyenderkan punggung ke sofa.
"Gitulah bu, agak sulit sebenarnya, orangnya cukup rumit, lagian dia amnesia nya agak parah" sunghoon mencoba menjelaskan, ibunya mengangguk kecil.
"Kamu deketin pelan pelan ya, biar nanti dia gak terlalu terkejut"
Sunghoon mengangguk kecil.
Ibunya menghela nafas panjang, memandang sayu suami di sampingnya,
"Gakpapa, kita percayain di sunghoon ya"
Sunghoon menatap sedih ibunya
'Semoga jay gk ngasih tau heeseung gw bawa bawa namanya, sorry seung gw terpaksa'
...
Keesokannya
Sunoo sedari tadi sibuk, sibuk memikirkan hal yang ia lihat semalam, ingin rasanya bertanya pada google namun tak tau bagaimana caranya, karena ia tak tau apapun tentang benda yang ia lihat semalam.
Ingin juga ia bertanya pada ni-ki, namun ia takut di tertawakan dan takut juga ni-ki tak memberi jawaban dengan alasan tertentu.
"Ishhh, kepo banget akuuuu" sunoo frustasi sendiri.
Setelah menghabiskan waktu sekitar 20 menit untuk berfikir, akhirnya ia memutuskan untuk langsung saja bertanya pada ni-ki, urusan lain belakangan, dirinya sudah sangat kepo dengan apa yang ia lihat.
Ia sebenarnya kepo karena benda benda itu aneh, mirip seperti alat untuk menyiksa orang lain, barang barang yang ia tau minim sekali, hanya borgol dan juga alat untuk menyabet sapi, ia lupa namanya.
Ia scroll kontak nya untuk mencari nama ni-ki, cukup mudah karena nomor di kontaknya sangat sedikit, tak menghabiskan waktu untuk mencari nomor seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
unpretty and unpredictable (Jaywon)
Random"Monster, tak apa kau memanggilku seperti itu, asal kau bersamaku" Jay, laki laki jahannam. Jungwon, seseorang yang tak dapat kau kenali dalam sekali lihat. Disclaimer :ini kisah cinta rumit, kalau lagi gak punya masalah baru baca😔 Memakan karma...