accident

533 62 8
                                    

Lanjut🥲🥲🥲
Komen and vote ye🙏🏼

Jay bingung, sangat bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang, ia memukul mukul kepalanya, berharap otaknya memberikan ide, ia tak mau kehilangan jungwon, bagaimana jika jungwon pergi nanti, tak ada makanan rumah lagi, tak ada yang perhatian padanya lagi, tak dapat melihat wajah jungwon yang sempurna, ia bergidik membayangkan hal itu terjadi, ia tak bisa.

Jay tak pernah dapat kasih sayang sebelumnya, kenapa jungwon tak ada sedikit ruang untuknya, apakah ia mendapatkan karma dari apa yang selama ini ia lakukan.

Tak sadar 1 tetes air mata menetes ,ya, seorang jay yang keras kepala kini merasakan sesak di dada sampai tak bisa berpikir jernih, ia mengambil kunci mobil, ia akan pergi ke base camp , ia akan mengakui bahwa ia sudah mencintai jungwon dan ia tak lurus lagi, ia akan meminta bantuan sunghoon heeseung, tak mungkin mereka menolak.

Mana tau mereka punya ide cara menyakinkan jungwon tentang dia beneran jatuh cinta pada jungwon.

Sebelum ia keluar, tepat di ambang pintu, jungwon memanggil nya, tubuhnya tegang, ia takut apa yang akan di katakan jungwon setelahnya.

Ia tak bisa berfikir positif sekarang.

"Jay, ayo kita urus suratnya bareng bareng, gue bakal cerita sama ni-ki tentang kita, " kata jungwon, jay membalikkan badannya dengan sedikit tergesa, ni-ki, cuman ni-ki yang percaya padanya, ia masih mau tau tentang jungwon di masa lalu, dan ia ingin punya adik seperti ni-ki, tapi jika ni-ki tau apalagi niat jay sebelumnya, pasti ni-ki tak ingin membahas apapun dengan dirinya lagi, bahkan ni-ki akan memukulnya tanpa ampun

Ia mendekati jungwon, "tolong, jangan kasih tau ni-ki, anggap aja itu permintaan gue karena bantu lo 1 bulan ini, tolong" jay menyatukan telapak tangannya, memohon pada jungwon, jungwon terkesiap, jay sampai memohon padanya.

"Jay, lo nangis? " jay mengusap air matanya kasar, ia sangat terlihat lemah saat ini.

Jungwon bingung, jay nangis kenapa?

"Lo kenapa sih? Bilang cepat! " jungwon mendesak, jay sangat hancur dan gelisah, bisa ia lihat dari wajahnya.

Jay menatap jungwon intens, mata elangnya merah, tak ada yang tau bagaimana hancur dan takutnya jay sekarang.

"L-lo gak ada rasa apapun sama gue? " ucap jay sambil terisak, ia menunduk, tak berani melihat wajah jungwon , tak berani mendengar jawaban tidak.

Jungwon menarik nafas dalam, mungkin jay merasa kalah karena jungwon tak jatuh ke pesonanya, tapi gak usah sampai nangis juga kan, apa ia begini karena ingin melanjutkan rencana, tentang menggilirnya, apakah ia harus di gilir baru jay akan merasa puas dan meninggalkan nya.

"Jay, gue tau lo seorang jay, yang gak mau kalah, gue tau lo kacau karena bentukan kayak gue gak suka sama lo, padahal yang lebih dari gue banyak dan terpesona sama lo, lo merasa malu gue tolak? " jay hanya menggelengkan kepala, tak menyetujui, ia bukan hancur karena merasa kalah, ia hancur karena tak sanggup membayangkan hidup tanpa jungwon.

Jay maju mendekati jungwon,

"Gue suka sama lo, won! " katanya lantang, walau suaranya masih parau karena menangis.

"Love me a bit, please, " tak ada kebohongan di mata jay, ia memohon dengan menyatukan telapak tangan, jungwon bingung, sejak kapan jay memohon seperti ini, sebagaimana pun ia membuat dinding, ada sedikit desiran yang ia rasakan, gak, gak boleh, jay itu manipulatif, ia tak boleh jatuh hanya karena melihat ini.

"Gak usah ngarang, jay, lo kan udh dapetin yang lo mau, apa yang bergilir juga harus ? " jay mengernyitkan dahi, yang dia mau hanya jungwon, Bukan appun yang lain.

unpretty and unpredictable (Jaywon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang