Lanjut 😇😇😇
"Minggu depan? Gilak lo, bro" sunghoon tak habis fikir dengan temannya, apa segitu inginnya balas dendam sampai tak berfikir yang lain.
"Terus ibunya langsung bolehin? " heeseung bertanya lagi, sedangkan jay hanya tersenyum remeh.
"Biar cepet gue buat dia cinta sama gue, gak tau aja pelet gue kuat. " ucapnya percaya diri, sunghoon berdecak lalu melempar kulit kacang yang baru mereka makan beberapa saat yang lalu.
"Percaya diri lo itu diturunin, btw berarti dia pengen ngebet nikah karena ibunya yang nyuruh? " tanya sunghoon lagi, jay mengangguk.
"Gilak, nurut bener tu orang sama ibunya, "kata sunghoon sambil bertepuk tangan pelan.
Heeseung mendengus, sedangkan jay menatap sunghoon nyalang.
" lo juga penurut ya, bisa-bisanya gak datang di arena balapan cuman karena ibu lo gak bolehin keluar, "Sinis jay, heeseung mengangguk setuju.
" itu namanya menghormati ibu, gue denger-denger ya, kalau kita gak nurutin ibu kita, kita bakal kena karma, tiba-tiba gue meninggal karena cuman liat jay di arena balap kan gak lucu, bro"jelas sunghoon menasehati, ia yang paling suka ceramah di geng, dan di manapun mereka berada, tapi terkadang ceramahnya nyeleweng🙃.
Jay tertawa meledek sunghoon, dasar anak mama.
"Gue aja gak dengerin kata nyokap buat gak gonta ganti cewek gak papa sampek sekarang, jangan pesimis bro, emang dasarnya lo anak mama" balas jay, sambil tertawa lalu diiringi heeseung, heeseung juga tak melawan orang tuanya, hanya sesekali, buktinya ia mau mengurus perusahaan ayahnya hanya karena ibunya yang meminta tolong.
Sunghoon tak menggubris, hanya terdiam sambil menidurkan dirinya ke kasur jay, mereka sekarang berada di apartment, tiba-tiba jay menghubungi untuk berkumpul malam hari di apartment, jay tak pernah pulang ke rumahnya, ia punya mansion juga, tapi tak seorang pun di izinkan kesana kecuali orang tuanya, itupun karena keperluan melihat lokasi rumahnya.
entahlah, rumahnya sakral, hanya orang terdekat yang bisa, bahkan satupun mantannya tak pernah tau jay punya mansion, tak penting juga bagi jay.
Kemudian jay menjelaskan rencananya pada kedua temannya yang hanya di angguki oleh keduanya, bukan urusan mereka juga, yang penting jay senang, itulah kenapa mereka bertiga dekat karena sama-sama punya jiwa kelam namun tak mengurusi hidup satu sama lain.
Namun mereka tak tahu, bahwa mengingatkan satu sama lain, adalah nilai asli pertemanan, mereka tak mengurusi hidup satu sama lain jadi apalah artinya pertemanan.
Jay yang tukang ganti wanita, sunghoon pecandu narkotika, dan heeseung yang punya jiwa lain(yandere), yang apabila berada di kawasan mereka menjadi sangat tidak aman, biasanya orang akan berurusan hanya dari salah satu mereka, sehingga tak memicu urusan pada yang lain, namun,
<bagaimana dengan jungwon? >
...
Jungwon menelpon seseorang, orang kepercayaan mengurus perusahaan, ya, jungwon punya perusahaan dari almarhum ayahnya.
karena jungwon tak bisa bertemu langsung pada klien karena beberapa masih mengincar jungwon dan terkadang menjebaknya, orang kepercayaan jungwon lah yang di atasnamakan pemilik perusahaan.
ribet emang, tapi kalau jungwon yang mengurus lebih ribet, masa lalunya saja tak ia dapatkan, belum lagi banyak pria dan wanita yang tergila-gila pada jungwon yang memaksanya harus merubah penampilan, hidup menjadi seorang jungwon sangat tidak mudah.
Masalah menyimpan identitas, masa lalu yang kelam,dan setelah ini, berurusan dengan 3 Laba-laba yang akan memasang jebakan mereka sendiri.
"Nik, ke apartment dong, ada yang harus aku bilang. " pintanya pada di seberang, yang di seberang mengiyakan dan langsung bergegas menuju lokasi jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
unpretty and unpredictable (Jaywon)
Acak"Monster, tak apa kau memanggilku seperti itu, asal kau bersamaku" Jay, laki laki jahannam. Jungwon, seseorang yang tak dapat kau kenali dalam sekali lihat. Disclaimer :ini kisah cinta rumit, kalau lagi gak punya masalah baru baca😔 Memakan karma...