awal kebebasan

646 64 16
                                    

Aku lanjut
Jangan lupa, vote dan komen ya
Semoga suka

Jungwon tetap terjaga, posisi tidurnya miring, membelakangi jay, jay juga begitu, keduanya memilih diam tanpa suara, terjebak kedalam pikirannya masing masing, padahal sudah jam 2 pagi, belum ada yang berniat untuk memejamkan mata.

Flashback on

Jungwon terus melumat bibir jay, ia tak ingin kalah, satu tangan bekas luka bakarnya tadi ia gerakkan untuk menangkup pipi jay, jungwon sangat ceroboh, salepnya masih basah, dan tangannya masih perih, ia langsung melepas ciuman dan mengaduh kencang ketika tangan lukanya menyentuh sisi jay.

Jay panik, ia mendudukkan dirinya, mengambil alih tangan terluka jungwon dan meniupnya pelan pelan, jungwon mengangkat kepala, menatap jay yang sedang fokus meniup tangannya.

Tak lama, jay menatap jungwon balik, keduanya terkunci lagi, nafas mereka belum terlalu teratur, terlebih jungwon, ia tak menyangka bisa sehebat tadi dalam berciuman.

Jay menghela nafas pelan, ada apa dengan jungwon, ia memulai dan berusaha mendominasi, bukan salah jay kalau hormonnya  sudah naik karena jungwon, tapi akhirnya ia berhenti di tengah jalan.

"Gimana ciuman gue, ada peningkatan, gak? " jay menukik alis, maksudnya?

Jungwon terkekeh pelan, lalu menarik tangannya,

"Tadi gue latihan, kemaren lo ajarin gue ciuman, sekarang gue praktekin, " jungwon berbicara sambil menarik selimut, ia menurunkan badannya sampai berbaring.

"Maaf ya kalau kesannya freak, gue tau lo risih. " jungwon menarik selimutnya hingga menutupi dada, senyum pepsodent.

Jay masih diam, ia tak tau harus bicara apa, ternyata jungwon hanya menjadikannya bahan percobaan, apakah salah jika jay tadi berharap bahwa jungwon melakukan itu karena ada rasa pada jay.

Jay sangat gila sekarang, ia butuh pelampiasan, hasratnya belum terlaksana, tak mungkin ia meminta pada jungwon, ia akan mau jika jungwon yang meminta, tapi jungwon, tak mungkin meminta hal seperti itu, buktinya ia sekarang santai dengan mata yang berusaha ia pejamkan

Jay mengambil ponsel, lalu melihat ruang pesan

Jay mengambil ponsel, lalu melihat ruang pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja iPhone ya, wkwk

Jay sudah lama menghapus kontak kontak wanita itu, entahlah, sejak menikah pura pura dengan jungwon, ia tak memikirkan wanita wanita itu lagi, tapi mereka terus mengirimkan pesan pada jay, terutama 3 orang itu.

Namun rasanya ia butuh salah satu diantara mereka untuk vcs, karena yang di bawah sana sangat butuh untuk di tenangkan, ia tak ingin meminta pada jungwon, ia melenggang pergi ke kamar mandi luar, ia bahkan tak ada nyali untuk melakukannya di kamar mandinya sendiri.

Jungwon membuka matanya, hanya memandangi jay yang keluar dengan sedikit tergesa, tak ada niat untuk menyapa atau bertanya apapun, terserah jay, lagian jay kemanapun bukan urusannya, yang penting prakteknya tadi berhasil, benar bukan?

unpretty and unpredictable (Jaywon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang